Menelisik Aplikasi World App, Worldcoin dan World ID yang Viral Gegara Cuma Scan Retina Mata Dapet Rp 800 Ribu?
- Istimewa
Siap –Fenomena warga di Bekasi yang berbondong bondong antri unuk melakukan scan retina mata di sebuah ruko yang merupakan gerai aplikasi World APP viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial baru batu ini.
Pasalnya, hanya dengan melakukan scan retina mata, warga bisa mendapatkan koin yang bisa dikonfersi dengan uang nominal Rp 800 ribu.
Dalam sebuah potongan video yang beredar luas di media sosial, para warga rela antri untuk mendaftarkan diri di aplikasi World App dan melakukan pemindaian retina mata melalui perangkat bernama The Orb.
Setelah semua proses terpenuhi, pengguna menerima World ID dan sejumlah Worldcoin (WLD) bernilai sekitar Rp 16.500 per koin.
Namun jelalahnya, warga yang rela antri tersebut tidak mengetahui jelas terkait kegunaan dari aplikasi tersebut
Sontak hal tersebut menjadi perbincangan hangat setelah akun X @txtxdrbekasi mengunggah di media sosial.
"Woh ini lagi beuy di Bekasi woi," tulis akun tersebut.
Sontak unggahan tersebut langsung menuai beragam respon netizen, mulai dari yang penasaran hingga merasa was was.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya apasih World App dan Worldcoin serta World ID itu dan apa kegunaannya?
Disitat dari laman resmi worldcoin.org, praktik scan retina mata ini berlangsung di 29 lokasi di seluruh Indonesia dan gerai di Bekasi termasuk salah satunya World App sendiri merupakan bagian dafi proyek Worldcoin.
Proyek ini diluncurkan oleh Sam Altaman pendiri ChatGPT. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, sejak kemunculannya hingga kini proyek itu disebut sebut dipenuhi dengan kontroversi.
Secara teknis, aplikasi World App ini berperan sebagai pintu masuk untuk dapat mengakses Worldcoin.
Kemudian inti dari elemen Worldcoin adalah World ID, lantas data biometrik hasil pemindaian retina mata menggunakan The Orb menjadi syarat pengguna untuk mengakses World ID.
Layaknya sebuah paspor digital berskala global yang memberikan akses ke berbagai layanan.
Salah satu tujuan proyek ini adalah pembangunan sistem verifikasi manusia secara global, dengan begitu antara manusia asli dan bot dapat dibedakan.
Proyek ini juga diyakini sebagai respon atas potensi penyalahgunaan identitas di era AI.
Worldcoin mengungkapkan bahwa praktik ini aman dan tidak menyimpan foto maupun data pribadi pengguna secara langsung, sebab data biometrik bakal diolah menjadi kode yang terenkripsi permanen.
Sam Altman pun turut berkomentar kalau kendalinpenuh atas data berada ditangan pengguna.
Namun demikian, praktik ini tetap menimbulkan kegadihan, sebab menyangkut isu privasi data biometrik, khususnya data retina mata.
Retina mata diketahui sebagai bentuk identifikasi yang paling susah dipalsukan, bahkan sensifitasnya jauh melebihi sidik jari dan password.