BMKG Peringatkan Puncak Cuaca Ekstrem di RI, Waspada hingga 11 Maret!

BMKG: Cuaca ekstrem di Indonesia puncaknya 11 Maret.
Sumber :
  • Freepik

Siap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih akan melanda berbagai wilayah di Indonesia hingga 11 Maret 2025.

BMKG Ungkap Cuaca Hari Ini: Hujan Ringan hingga Petir Berpotensi Guyur Kota-Kota Besar

Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa fenomena ini masih akan berlangsung meskipun sempat mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan.

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 13 Mei 2025: Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam 6 Provinsi

"Jadi ini kami tunjukkan peringatan dininya. Dan ini kami update untuk potensi sepekan ke depan. Karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya di tanggal 11 Maret," ujar Dwikorita pada Selasa, 4 Maret 2025.

Ia menambahkan bahwa puncak cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada 10-11 Maret dengan potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi di beberapa daerah.

Menguak Jejak Proyek Gagal Era Belanda di Balik Banjir Bandang Situ Gugur Depok

BMKG memastikan akan terus memberikan perkembangan kondisi cuaca secara berkala untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan pihak berwenang.

"Poinnya kami memohon agar terus meng-update perkembangan informasi cuaca. Ini informasinya selalu kami sampaikan sedini mungkin dan diulang-ulang setiap 3 jam. Bahkan kalau sudah di hari H-nya itu kadang-kadang 30 menit itu ada update juga," kata Dwikorita.

Sebelumnya, BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga 6 Maret 2025, namun kini diperkirakan masih akan berlanjut hingga 11 Maret.

Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya.

Intensitas hujan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 300 mm per hari, menjadi penyebab utama banjir besar yang melanda sejumlah daerah.

"Sehingga mohon tindak lanjutnya itu yang kami harapkan antara lain misalnya menyampaikan ke masyarakat yang ada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak barangkali bisa ada upaya untuk ditolong," tutup Dwikorita.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, untuk selalu memantau perkembangan cuaca terbaru, menghindari aktivitas di daerah berisiko tinggi, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama.