Ngilu, Begini Pengakuan Wanita Asal Thailand yang Jadi Korban 'Peternakan' Sel Telur Manusia di Georgia, Tiap Bulan Di..
- Istimewa
Mereka mengaku sering berpura-pura sakit dan tampak lemah, agar sel telur mereka tidak diambil oleh sindikat pelaku.
Paspor mereka juga disita dan diancam akan ditangkap jika berani kabur dan pulang ke Thailand.
Sebuah LSM yang berbasis di Thailand, Pavena Hongsakul Foundation for Children and Women, membantu memulangkan ketiga wanita tersebut.
Pendiri Pavena Foundation, Pavena Hongsakula, mengaku mengetahui sindikat ini dari korban lain yang telah dibebaskan dan dikembalikan ke Thailand pada September 2024 lalu, dengan membayar 70 ribu baht (sekitar Rp33 juta) ke sindikat tersebut. Menurut korban, ratusan wanita lainnya yang masih terjebak di sana lantaran tidak mempunyai uang untuk membayar pembebasan mereka.
Mereka memperkirakan masih ada sekitar 100 wanita korban perdagangan manusia, yang masih berada di Georgia.
Otoritas Thailand dan Georgia kini sedang melakukan penyelidikan jaringan perdagangan manusia tersebut.
Saat ini otoritas terkait tengah memeriksa empat warga negara asing yang terkait dengan penyelidikan tersebut.