Ngeri, Ternyata Begini Kronologi Kecelekaan Maut di Gerbang Tol Ciawi yang Menelan 8 Korban Jiwa
- Istimewa
Siap –Gerbang Tol Ciawi Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat dikabarkan telah kembali dibuka usai peristiwa kecelakaan maut yang terjadi pada Selasa (4/2) malam.
Disitat dari akun X Jasa Marga menyatakan Gerbang Tol Ciawi 2 telah dibuka. Namun Jasa Marga masih menutup layanan untuk Gardu 07, 05, 03, dan 01.
"04.00 WIB #Tol_Jagorawi GT Ciawi 2 Gardu 07, 05, 03 dan 01 arah Jakarta DITUTUP SEMENTARA, proses perbaikan. GUNAKAN lajur kiri Gardu 11, 13 dan 09, harap berhati - hati dan tertib di antrian," demikian ditulis @PTJASAMARGA di akun X.
Berdasarkan infromasi yang berhasil dihimpun dari beragam sumber, seluruh kendaraan yang terlibat dalam peristiwa kecelakaan maut di gerbang Tol Ciawi telah dievakuasi begitu juga para korban.
"Sudah dievakuasi semua korban, udah dibawa ke rumah sakit, kemudian material kendaraan udah dibawa semua sudah dievakuasi hanya sisa galon-galonnya saja," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Kompol Yudiono seperti dikutip CNN.
Diketahui, Kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang dan mengakibatkan 11 orang luka-luka ini dipicu oleh kendaraan truk yang mengalami rem blong. Hingga kini sopir truk tersebut belum sadarkan diri.
"Sopir belum sadarkan diri," kata Kompol Yudi.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo menjelaskan, peristiwa kecelakaan di ruas jalan Tol Bogor Jakarta tepatnya di Gate Tol Ciawi 2 terjadi pada Selasa sekitar pukul 23.30 WIB.
Kecelakaan maut yang menghancurkan bangunan gerbang tol itu juga mengakibatkan sebanyak enam unit kendaraan mengalami kerusakan, tiga diantaranya rusak terbakar dan tiga lainnya ringsek.
Saat itu truk dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta, kemudian mengalami rem blong tepat di gerbang tol.
"Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan," ujar Kombes Eko
