Tegak Lurus Bela Megawati, Kader PDIP Depok Bubuhkan Cap Darah Lawan Mulyono CS: Kami Siap...
- Istimewa
Siap – Sejumlah kader dan simpatisan PDI Perjuangan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPC PDIP, di kawasan GDC, Kota Depok, Jawa Barat pada Senin, 30 Desember 2024.
Dalam aksi tersebut, ratusan kader PDIP sempat membubuhkan cap jempol darah di atas kain putih.
Sekretaris DPC PDIP Depok, Ikravany Hilman mengungkapkan, aksi unjuk rasa ini merupakan inisiatif para kader berkaitan dengan pembelaan terhadap partai dan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Unjuk rasa ini berupa penanda tanganan dan cap jempol darah ya. Hadir sekitar seratusan kader dan simpatisan dari PDI Perjuangan," katanya.
Ikra menegaskan, ini merupakan awal dari bentuk pernyataan sikap terhadap kondisi politik, terutama berkaitan dengan PDI Perjuangan belakangan ini.
"Apa itu kondisinya? Kondisi yang kami sinyalir ada upaya-upaya untuk melakukan intervensi, melakukan intimidasi, dan melakukan penindasan atau mengobok-obok terhadap iksistensi PDI Perjuangan," jelasnya.
"Entah itu nanti berakhir dengan pengambil alihan, pengkerdilan, pemecah belahan, ya kami tidak tahu. Tapi apapun yang direncanakan oleh pihak di luar sana kami ingin nyatakan bahwa kami siap menghadapi itu," tegas Ikra.
Ia memastikan, bahwa seluruh kader PDIP Kota Depok akan tetap setia pada partai dan ketua umum Megawati.
"Kami selalu tegak lurus bersama Ibu Ketua Umum Hajah Megawati Soekarnoputri."
Lebih lanjut Ikra juga mengingatkan, bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang lahir dari rahimnya penindasan.
"Sehingga upaya-upaya untuk menindas kami, mengganggu kami, mengobok-obok kami, itu hanya akan berakhir dengan bertambah kuatnya PDI Perjuangan," tuturnya.
"Karena memang kami lahir dari situ kami ditempa, dibentuk dari yang namanya obok-obok penindasan, intimidasi, kekerasan dan sebagainya," imbuhnya.
Ikra kembali menegaskan, bahwa persoalan yang saat ini dialami PDI Perjuangan bukanlah sesuatu hal yang baru.
"Jadi kami harapkan pihak-pihak, baik Mulyono CS atau siapapun belajarlah dari sejarah. PDI Perjuangan itu lahir dari upaya-upaya penyingkiran, upaya pengkebirian demokrasi, upaya untuk menindas, itu semua justru membuat kami tumbuh melawan penindasan."