Makin Panas, Gegara Ini Cucu Bung Karno Sewot ke Hasto PDIP: Sangat Menyesatkan!

Presiden Soekarno atau Bung Karno dan soal Hasto PDIP
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Salah satu cucu Presiden ke-1 RI Soekarno (Bung Karno), Didi Mahardika Soekarno mengecam pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Lantas apa yang membuat putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputeri itu emosi?

Statusnya Naik Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik, Doktif Malah Bangga dan Merasa Tak Bersalah?

Usut punya usut, rupanya Didi Mahardika tak terima dengan pernyataan Hasto yang seolah menyamakan dirinya dengan sang kakek (Bung Karno).

Adapun dalam video yang beredar, Hasto menyatakan dirinya berjuang seperti Bung Karno. Hal itu diungkapkannya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil soal Dugaan Korupsi BJB: Jauhi Pikiran Berburuk Sangka

"Pernyataan saudara Hasto yang menyamakan dirinya dengan Bung Karno sangat menyesatkan dan menurunkan nilai perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh kakek saya," kata Didi dengan nada emosi.

Menurut Didi, perbandingan tersebut bukan hanya tidak relevan, tapi juga menyesatkan publik mengenai nilai, dan esensi perjuangan Bung Karno.

Sempat Heboh Dikabarkan Menghilang Usai Rumahnya Digeledah KPK, RK Akhirnya Buka Suara, Ngaku Ada di.......

Didi mengatakan bahwa Bung Karno melawan sistem hukum kolonial untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan. 

Sedangkan hukum di era modern digunakan untuk menegakkan keadilan dan kepastian hukum bagi semua warga negara. 

"Sangat tidak pantas jika perjuangan itu disamakan dengan upaya saudara Hasto untuk menghindari tanggung jawab hukum atas tindakannya," ucap Didi.

Lebih lanjut Didi mengatakan, agar Hasto dapat bersikap gentle dalam menghadapi persoalan. 

"Sebagai politisi yang berpengalaman, seyogyanya saudara Hasto bersikap lebih ksatria dalam menghadapi proses hukum ini, bukan dengan cara menyalahgunakan nama besar Bung Karno," katanya.

Didi juga mnegingatkan, agar Hasto segera menghentikan penggunaan nama Bung Karno untuk tujuan-tujuan politik pribadi.

"Penggunaan nama Bung Karno dalam konteks ini bukan hanya tidak tepat, tetapi juga berpotensi menyesatkan generasi muda mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.