Benarkah Pendukung Anies Gulingkan Wapres Gibran dari Istana?

Tangkapan layar TurnBackHoax Mafindo
Sumber :
  • Tangkapan layar TurnBackHoax Mafindo

Siap – Sebuah klaim yang menyebar melalui kanal YouTube "Kabar Akurat" menyebutkan bahwa pendukung Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, telah menggulingkan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Memanas! Hercules Lawan Balik Eks Panglima TNI: Kamu yang Preman

Narasi ini didukung oleh sebuah foto yang menampilkan Gibran dan Anies dengan latar belakang demonstrasi. 

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim tersebut terbukti sebagai hoaks.

Ngeri, Begini Analisis Rocky Gerung Dibalik Santer Usulan Pencopotan Gibran dari Jabatan Wapres, Pasti ada........?

Klaim yang beredar menyatakan bahwa akun anonim Fufufafa, yang sering dikaitkan dengan Gibran, telah digulingkan.

Narasi ini juga mencampuradukkan dengan julukan "Mulyono" yang sering disematkan kepada Presiden Joko Widodo, ayah dari Gibran. 

Kena Mental, 3000 Tiket Jatah Suporter Bahrain Tak Diambil, Pendukung Timnas Bakal Guncang SUGBK

Meskipun begitu, video tersebut tidak memberikan informasi yang jelas mengenai waktu, cara, atau alasan penggulingan tersebut. Tidak ada informasi resmi yang mendukung klaim ini.

Penelusuran oleh TurnBackHoax menggunakan Google Lens menunjukkan bahwa foto yang digunakan berasal dari aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo pada 7 Februari, dilaporkan oleh suara.com

Video yang berdurasi 14 menit dan 6 detik itu tidak lebih dari kompilasi beberapa peristiwa yang tidak terkait, termasuk berita dari gelora.co tentang potensi popularitas Anies di tahun 2029.

Sampai saat ini, Gibran masih menjabat sebagai wakil presiden Indonesia dan melanjutkan kegiatan kenegaraannya seperti biasa. 

Tidak ada bukti atau sumber berita kredibel yang mendukung klaim tentang penggulingannya.

Konten video yang mengklaim "pendukung Anies gulingkan Gibran" adalah manipulasi dan menyesatkan. 

Publik diimbau untuk selalu kritis dan memverifikasi informasi yang diterima, terutama yang bersifat sensasional dan belum terverifikasi kebenarannya, untuk menghindari penyebaran informasi yang salah.