Menguak Misteri Penjara Sednaya, Rumah Jagal Manusia dan Kamp Kematian di Suriah
- Istimewa
Washington juga menyebutkan metode penyiksaan fisik seperti pemukulan, penusukan, penyerangan seksual, sengatan listrik hingga pemotongan telinga serta alat kelamin.
Beberapa orang yang berhasil dibebaskan menggambarkan penjara itu seperti rumah jagal. Para tahanan di sana dibiarkan mati karena luka dan penyakit, serta tidak diobati di sel-sel yang kotor dan penuh sesak.
Belum lagi, ada ketentuan tahanan hanya diberi waktu beberapa detik untuk menggunakan jamban dan diberikan makanan basi.
Setiap pagi, para penjaga mengumpulkan jenazah tahanan yang meninggal semalam dan membawanya ke rumah sakit militer untuk dicatat sebagai kasus gagal jantung atau pernapasan.
Kemudian, mereka diangkut dengan truk ke kuburan massal di luar Damaskus.Selain mati karena penyakit atau kelaparan, sebagian tahanan lain juga dieksekusi secara rahasia.
Laporan Amnesty pada tahun 2017 menyebut ribuan tahanan digantung setelah pengadilan palsu yang berlangsung hanya beberapa menit.
Para penyintas menggambarkan ketakutan saat memasuki penjara karena mengetahui bahwa mereka yang diambil dari sel tidak akan pernah kembali.