Bentrokan Suporter Kembali Terjadi, Sebanyak 56 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Ilustrasi kerusuhan antarsuporter
Sumber :
  • Antara

Siap – Sebanyak 56 orang meninggal dunia dalam insiden tragis yang terjadi setelah keputusan wasit yang kontroversial memicu bentrokan suporter di final turnamen sepak bola di tenggara Guinea.

Bengkel Terbakar, Satu Unit Motor Ikut Ludes Terbakar

Kejadian ini terjadi di Stadion Nzerekore, salah satu kota terbesar di negara Afrika Barat, yang sebelumnya diselenggarakan untuk menghormati pemimpin militer Guinea, Mamady Doumbouya.

Menurut laporan pemerintah setempat dan ESPN, kekacauan dimulai pada menit ke-82 ketika wasit memberikan kartu merah kepada seorang pemain, yang langsung memicu reaksi keras dari para suporter. 

Survei Indikator Politik Indonesia Sebut 71,5 persen Warga Indonesia Dukung Naturalisasi

Para penggemar yang kecewa mulai melemparkan batu ke arah lapangan, menyebabkan ketegangan meningkat drastis. Kepanikan merebak, dan kerumunan massa semakin tak terkendali.

Amara Conde, seorang saksi mata yang berada di stadion, menggambarkan suasana mencekam setelah insiden tersebut. 

Laga Real Madrid Vs Valencia Ditunda, Banjir Besar Landa Spanyol

"Pelemparan batu dimulai dan polisi ikut serta, menembakkan gas air mata. Dalam kekacauan itu, saya melihat orang-orang berjatuhan ke tanah, anak-anak perempuan dan anak-anak terinjak-injak. Sungguh mengerikan," kata Conde kepada Reuters seperti dikutip, Selasa, 3 Desember 2024.

Dalam upaya melarikan diri dari kerusuhan yang semakin parah, sejumlah penggemar terlihat bergegas melewati tembok stadion yang tinggi.

Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan orang berlarian untuk menyelamatkan diri. Sebagian besar korban yang jatuh dalam insiden tersebut adalah anak-anak yang terjebak dalam kerumunan dan terkena gas air mata yang ditembakkan oleh polisi.

Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa banyak korban adalah anak di bawah umur, yang secara tragis menjadi korban kekacauan yang terjadi setelah kericuhan dimulai.

Foto dan video yang beredar menunjukkan tubuh tak bernyawa berbaris di tanah, beberapa di antaranya adalah anak-anak yang tidak dapat bertahan dari kerusuhan tersebut.

Insiden ini menambah daftar panjang tragedi mematikan yang pernah terjadi di stadion sepak bola. Selama beberapa dekade terakhir, bencana serupa telah menelan banyak korban jiwa di berbagai stadion di seluruh dunia, termasuk Afrika.

Dalam upaya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) bekerja sama dengan FIFA untuk memperbaiki standar keamanan dan manajemen kerumunan di stadion-stadion di seluruh benua.

Pemerintah Guinea telah berjanji untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh dan mengambil langkah-langkah hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Namun, bagi keluarga korban, kerusuhan ini akan meninggalkan luka yang sulit untuk sembuh.