BPDAS Kapuas Rehabilitasi Hutan dan Lahan 25 Hektare di Desa Kuala Dua Kalbar
- Ngadri/siap.viva.co.id
SIAP VIVA – Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jenderal Pengelolaan (DASRHL) Balai Pengelolaan (DASHL) Kapuas Pontianak melaksanakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) seluas 25 hektare di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu 30 November 2024.
Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kapuas Tri Wibowo, S.Sos mengatakan, salah satu kegiatan prioritas nasional dalam mendukung program RHL adalah kegiatan pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dikelola oleh kelompok masyarakat secara swakelola. Melalui kegiatan pembuatan bibit berbagai jenis tanaman kayu-kayuan dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang pembiayaannya bersumber dari dana APBN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
‘’Kebun bibit rakyat merupakan salah satu kebijakan untuk mendukung program RHL dengan pemberdayaan masyarakat dalam rangka menjawab permasalahan lahan kritis yang saat ini menjadi permasalahan yang sangat krusial,’’kata Tri Wibowo kepada Viva.co.id pada Sabtu 30 November 2024.
Petugas Pendamping Desa, Yatni mengecek bibit kebun bibit rakyat
- Ngadri/siap.viva.co.id
Tri Wibowo menambahkan, program tersebut dikembangkan untuk mendorong agar masyarakat gemar menanam secara mandiri di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif sebagai upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan. Hal tersebut, tentu sejalan dengan Program Asta Cita khususnya dalam upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
‘’Kebun bibit rakyat juga sebagai wujud untuk mendukung komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat dalam mendukung program Folu Net Sink 2030 yang telah dicanangkan oleh pemerintah, dimana telah ditargetkan tingkat serapan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi,’’tambah Tri.
‘’Untuk tahun 2024 alokasi Kebun bibit rakyat di Kalbar seluruh nya 54 unit yang di dalamnya terdapat 6 unit KBR di daerah perbatasan,’’tutupnya.
Sementara itu, ketua kelompok tani Bakti Bersama Muhammad Rosid mengucapkan terima ksih kepada BPDAS Kapuas yang telah memberikan bantuan program kebun bibit rakyat berupa tanaman kayu jenis jengkol, pinang dan petai untuk rehabilitasi hutan dan lahan kritis di daerahnya.
Ketua Kelompok Tani Bakti Bersama, Muhammad Rosid
- Ngadri/siap.viva.co.id
‘’Saya mengucapkan terima kasih kepada BPDAS Kapuas yang telah memberikan bantuan ini. Karena dengan adanya bantuan proram KBR warga mendapatkan lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan perekonomian,’’ujarnya.
Rosid menambahkan, luas lahan untuk program kebun bibit rakyat tersebut 25 Hektare yang nantinya di persiapkan untuk ditanami pohon jengkol 10 ribu batang, pohon petai 5 ribu batang dan pohon pinang sebanyak 15 ribu batang.
‘’Luas lahan untuk proram KBR ini 25 ribu hektare dan insyallah di awal bulan Desember ini akan kami lakukan penanaman bersama anggota kelompok,’’pungkasnya.
Petugas pendamping desa, Yatni meminta kepada kelompok tani Bakti Bersama untuk merawat dan menjaga program kebun bibit rakyat yang telah diberikan oleh Kementrian LHK melalui BPDAS Kapuas tersebut.
‘’Saya pesan kepada anggota kelompok tani untuk merawat bibit yang sudah diberikan secara gratis oleh BPDAS Kapuas. Agar program tersebut bisa terlaksana dengan baik dan bisa menaikan perekonomian masyarakat,’’pungkasnya.