Ahli Forensik Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Kejahatan Sistematik

ilustrasi penembakan Anggota DPRD Lampung
Sumber :
  • pixabay

Siap – Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri angkat suara soal kasus polisi tembak polisi yang mana Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil tewas ditembak secara keji oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

Profil AKP Ulil Ryanto, Si Penembak Jitu yang Tewas Didor Rekan Kerja

Ia menilai, kasus tersebut kini menjadi perhatian publik dan merupakan puncak kejahatan sistematik yang menggurita di tubuh Polri.

Menurutnya, perilaku Dadang tidak tepat disebut oknum berdasarkan Rotten Barrel Theory di mana pelanggaran polisi melakukan penyimpangan atas tekanan tertentu.

Kapolri Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Diusut Tuntas

"Bahwa penembakan merupakan puncak dari kejahatan sistemik yang justru telah menyebar luas di dalam organisasi penegakan hukum itu sendiri," kata Reza seperti dikutip di Jakarta, Sabtu, 23 November 2024.

Ia mengatakan, narasi adanya aktivitas melindungi tambang ilegal juga memberatkan institusi Polri yang menimbulkan kesan aparat kepolisian melakukan pelanggaran secara sistemik.

Supian-Chandra Langsung Ulti Paslon Petahana soal Meningkatnya Tingkat Kejahatan di Depok: Mau Dilanjutkan?

"Itu mengindikasikan selama ini fungsi pengawasan tidak dijalankan, ditambah 'kode tirai' yaitu subkultur menutup-nutupi pelanggaran yang dilakukan oleh sesama sejawat," katanya.

Reza mengungkapkan, jika dilihat dari sisi psikologis Dadang terindikasi melakukan penembakan secara impulsif yang didasari keluarnya 9 selongsong peluru untuk membunuh Ulil.

Halaman Selanjutnya
img_title