Kabupaten Sampang Masuk Daerah Rawan Tinggi Pilkada, Ini Sebabnya
- Tvonenews
Siap – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyebut bahwa Kabupaten Sampang, Jawa Timur merupakan daerah rawan tinggi Pilkada 2024. Hal tersebut dikatakan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja usai terjadi peristiwa pembacokan yang menyebabkan korban meninggal.
"Ketegangan itu sudah bisa kami prediksikan bahwa daerah ini (Sampang) daerah rawan tinggi," kata Bagja seperti dikutip di Jakarta, Rabu, 20 November 2024.
Karena itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat keamanan setempat untuk tindak lanjuti insiden tersebut.
"Kami akan berkoordinasi lagi dengan teman-teman polisi dan aparat keamanan setempat," katanya.
Bagja juga meminta, tokoh agama dan tokoh masyarakat gotong royong mendukung pelaksanaan Pilkada yang aman tanpa ada konflik.
"Ini juga harus kami sadarkan ke tokoh masyarakat dan tokoh agama agar kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Perihal sanksi, Bagja menyebut hal itu menjadi ranah kepolisian. Sebab, sudah mengandung unsur tindak pidana.
"Sanksi akan dilakukan oleh aparat keamanan karena berkaitan dengan salah satunya tindak pidana umum," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, seorang warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, bernama Jimmy Sugito Putra tewas dibacok oleh sejumlah warga.
Diduga pembacokan ini usai korban menemui kandidat calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di rumahnya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.
Jimmy diketahui pendukung pasangan calon Pilkada Kabuaten Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad).
Ketua tim pemenangan paslon Jimad, Surya Noviantoro menjelaskan bahwa Jimmy merupakan saksi paslon tersebut untuk pemungutan suara pada 27 November di desanya.
Kejadian ini bermula saat beberapa orang membawa celurit datang usai bertemu dengan paslon di rumah salah satu tokoh pendukung Jimad.
"Sebelum pertemuan paslon dengan tokoh Desa Ketapang Laok, paslon sudah diadang oleh beberapa orang di jalan namun berhasil pulang dengan selamat," kata Surya.
Sepulangnya paslon Jimad dari pertemuan, beberapa warga mendatangi pendukung Jimad dengan membawa senjata celurit dalam keadaan sudah dilepas dari sarungnya.
Korban Jimmy yang menemui warga tersebut dalam keadaan tangan kosong, langsung dikeroyok.
"Korban datang dengan tangan kosong karena tidak ada keinginan untuk melawan," tandasnya.
Korban masih sempat dibawa ke RSUD Ketapang Puskesmas Ketapang. Namun saat tiba, kondisinya sudah hilang kesadaran karena banyaknya darah yang keluar hingga akhirnya ia tewas.
Polisi berhasil menangkap tiga pelaku dan mengamankan barang bukti berupa celurit.