Kisah Pilu Budi, Pelajar Depok yang Masuk RSJ Gegara Dibully Teman Sekolah

Calon Wakil Wali Kota Depok, Chandra saat menenangkan Wati ibu Budi
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Chandra Rahmansyah mendengar cukup banyak keluhan warga terhadap pemerintah daerah. Salah satunya seperti yang dialami Wati.

4 Periode Dipimpin Kader PKS, Jalanan Depok Cuma Nambah 1 KM, Jelang Pilkada Janji Lagi

Wanita tersebut tak kuasa menahan tangis, lantaran buah hatinya terpaksa dilarikan ke rumah sakit jiwa (RSJ) akibat jadi korban bullying saat di sekolah. 

Ironis lagi, Wati yang hidup di bawah garis kemiskinan nyatanya tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah kota (Pemkot) Depok. 

Warga Depok Catat! Supian-Chandra Akan Buka Terusan Jalan Terminal Jatijajar hingga Tol Cimanggis

Hal itu sempat diungkapkan Chandra saat menutup debat terbuka Pilkada Depok ronde kedua, beberapa hari lalu.  

"Saya sempat bertemu dengan Wati yang memiliki anak bernama Budi. Saat ini putranya di rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor," kata Chandra.

Supian-Chandra Janjikan Program Kuliah di Luar Negeri untuk Anak Depok: Bukan Omon-omon

"Dia korban dari bullyan di sekolah selama dua tahun, sehingga mengalami gangguan kejiwaan. Dia (Wati) adalah perempuan kepala keluarga, sampai saat ini juga tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Kota Depok," sambungnya. 

"Oleh karenanya apa? Kami akan pastikan, enggak perlu kartu-kartuan lagi, semua tinggal datang ke kelurahan, semua akan ada data, kita akan berikan semua bantuan sosial, bantuan sosial itu," timpal Chandra lagi.

Lantas seperti apa kejadian pahit yang dialami Wati dan putra kesayangannya itu?

Di temui tim secara terpisah, Wati mengatakan, peristiwa yang dialami Budi berlangsung saat jam pelajaran olah raga. 

"Mereka sepertinya bermain helm, tapi setelah memakai helm kemudian lehernya dipukul bergantian dengan memakai sepatu basket," katanya dikutip pada Selasa, 19 November 2024.

Budi sempat mengenyam pendidikan di salah satu SMA di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. 

Wati mengatakan, setelah kejadian itu, kepala budi terasa pusing dan matanya sempat tak bisa melihat secara jelas.

Menurut Wati, pelaku yang membully anaknya itu mungkin cemburu karena Budi termasuk murid eligible, yakni peserta didik yang memenuhi kriteria dan persyaratan untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dari sekolah tersebut.

Ironisnya lagi, sejak kejadian tersebut pihak sekolah terkesan lepas tangan. Padahal, tadinya Budi digadang-gadang bakal melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya kecewa karena pihak sekolah tidak mau menanggapi keluhan saya. Mereka cuma bilang, sekolah ini sekolah agama dan kami tidak punya uang untuk masalah Budi," tutur Wati.

Sedangkan dinas terkait dari pemerintah setempat belum ada perhatian.

"Harapan saya, saya merasa bersyukur karena ditemukan dengan calon Wakil Wali Kota Depok yaitu Bapak Chandra, beliau juga akan membantu untuk menolong pengobatan Budi sampai Budi benar-benar sehat dan pulih seperti dulu," ucap Wati sambil menyeka air mata.

"Sekali lagi saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Chandra, semoga Tuhan membalas kebaikan bapak, dan harapan saya agar bapak bisa terpilih untuk menjadi Wakil Wali Kota Depok," sambungnya.