Vania Febriyantie Hidupkan Seni Tani di Tengah Kota, Berdayakan Petani dengan Konsep Masa Kini
- Laman Situs Seni Tani
Siap – Di tengah hiruk-pikuk dan gemerlap Kota, gagasan bertani tampak asing dan terpinggirkan. Namun, Vania Febriyantie menghidupkan kembali gagasan itu dengan inovasi yang menarik melalui gerakan Seni Tani, sebuah konsep pertanian kota yang tak hanya menyejahterakan petani, tetapi juga menghadirkan keberlanjutan dalam ketersediaan pangan.
Lewat model Advance Payment, Vania berhasil menciptakan dukungan finansial bagi petani-petani kota, memastikan pendapatan yang lebih stabil di tengah ketidakpastian harga pasar.
Komitmen dan ketekunannya dalam pemberdayaan pertanian urban membuatnya mendapat penghargaan bergengsi SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra.
Mencari Solusi di Balik Masalah Pertanian Kota
Vania Febriyantie bukanlah seorang petani sejak awal. Dengan latar belakang ilmu sosial dan ekonomi, ia selalu tertarik pada isu ketimpangan sosial dan pemberdayaan masyarakat kecil. Namun, perhatiannya pada nasib petani kota muncul ketika melihat bagaimana ketidakpastian pendapatan menjadi masalah serius bagi mereka.
Petani di kota, meskipun berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal, sering menghadapi masalah pendanaan, harga pasar yang fluktuatif, dan minimnya akses ke pasar yang stabil.
Vania melihat celah yang bisa diisi dengan inovasi finansial, dan dari sinilah konsep Advance Payment hadir sebagai solusi. Konsep ini memungkinkan masyarakat sebagai konsumen untuk membayar hasil panen terlebih dahulu, memberi para petani modal untuk menjalankan proses tanam dengan lebih tenang.
Dengan cara ini, petani bisa bekerja tanpa khawatir akan fluktuasi harga pasar yang sering kali merugikan.
“Kita ingin petani bisa fokus menanam tanpa rasa takut. Melalui sistem ini, kita harap petani dapat terus berproduksi dan merasa dihargai,” ujar Vania dalam salah satu wawancaranya.
Berdayakan Petani, Dekatkan Masyarakat dengan Pangan
Seni Tani adalah manifestasi dari cita-cita Vania untuk menjembatani dunia pertanian dengan gaya hidup urban. Berbasis di perkotaan, Vania dan timnya mengajak warga kota untuk lebih memahami dan terlibat dalam proses bertani.
Tak hanya sebagai konsumen, mereka didorong untuk merasakan pengalaman bertani langsung atau terlibat dalam sistem pre-order produk pertanian melalui Advance Payment.
Lewat Seni Tani, petani tidak sekadar menjual hasil tanam mereka, tetapi juga membuka lahan bagi masyarakat untuk datang, belajar, dan berpartisipasi dalam proses bertani.
“Saya ingin Seni Tani menjadi wadah yang bukan hanya menjual hasil panen, tetapi juga mendidik masyarakat kota untuk menghargai proses dari sebutir beras atau sayuran segar yang mereka nikmati sehari-hari,” ungkap Vania.
Dengan begitu, ada harapan bahwa masyarakat bisa lebih menghargai jerih payah petani dan sadar akan pentingnya pertanian berkelanjutan.
Konsep Advance Payment: Solusi Finansial yang Berdaya Guna
Model Advance Payment yang diperkenalkan oleh Vania adalah bentuk solidaritas konkret antara petani dan konsumen. Dalam sistem ini, konsumen memberikan uang muka untuk hasil panen yang belum mereka terima. Dana ini digunakan oleh petani sebagai modal awal untuk membeli benih, pupuk, serta kebutuhan lainnya.
Dalam jangka waktu yang sudah disepakati, konsumen akan mendapatkan hasil panen mereka dengan kualitas terbaik dan harga yang tetap, sementara petani tidak perlu khawatir akan biaya operasional di awal masa tanam.
Konsep ini tak hanya membantu petani, tetapi juga mengedukasi konsumen akan proses bertani dan pentingnya mendukung produksi lokal. Para konsumen, yang kebanyakan dari kalangan urban, mulai merasa bahwa mereka menjadi bagian dari perjalanan pangan yang mereka konsumsi.
"Dengan advance payment, kita menciptakan ikatan antara produsen dan konsumen. Konsumen merasa terlibat, petani merasa dihargai," ujar Vania dalam sebuah kesempatan berbicara di acara komunitas.
Tantangan dan Keberhasilan: Menginspirasi Generasi Muda
Meski konsepnya terbilang revolusioner, menerapkannya bukan tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir masyarakat kota yang terbiasa dengan cara belanja instan.
Sistem Advance Payment membutuhkan kepercayaan antara konsumen dan petani, sebuah hal yang jarang ditemui dalam perdagangan biasa. Namun, Vania gigih dalam mengedukasi masyarakat akan manfaat dari sistem ini, terutama bagi kesejahteraan petani kota.
Usaha keras ini akhirnya membuahkan hasil. Perlahan, semakin banyak masyarakat yang tertarik dan bergabung dalam komunitas Seni Tani. Mereka tidak hanya membeli produk pertanian tetapi juga terlibat dalam aktivitas dan pelatihan yang diadakan oleh tim Vania.
Program-program edukasi ini membuat Seni Tani menjadi lebih dari sekadar lahan pertanian kota, tetapi juga pusat edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat.
Penghargaan SATU Indonesia Awards dan Harapan Masa Depan
Pengakuan nasional atas kerja keras Vania datang ketika ia menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra. Penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa konsep pemberdayaan berbasis komunitas dengan pendekatan inovatif bisa diakui dan didukung di level nasional.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh petani kota yang tetap berjuang di tengah tantangan. Kita bisa menunjukkan bahwa kita bisa membuat perubahan,” ujar Vania penuh haru saat menerima penghargaan tersebut.
Vania memiliki rencana untuk terus memperluas program Advance Payment dan membuka lebih banyak lahan Seni Tani di berbagai kota. Baginya, kota-kota besar lainnya di Indonesia juga memerlukan model seperti ini agar masyarakat semakin dekat dengan pangan lokal yang sehat dan berkelanjutan.
Mengubah Paradigma Pertanian di Perkotaan
Kisah Vania Febriyantie adalah inspirasi nyata bagaimana ide sederhana bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat. Dengan dedikasi tinggi, Vania berhasil mengubah persepsi masyarakat terhadap pertanian dan memberikan solusi yang bermanfaat bagi kesejahteraan petani.
Melalui Seni Tani, ia telah membuktikan bahwa bertani bukan hanya soal menanam, tetapi juga mengedukasi, memberdayakan, dan menciptakan koneksi antara petani dan masyarakat.
Di masa depan, Vania berharap Seni Tani akan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai kota, sehingga lebih banyak petani dan masyarakat perkotaan bisa merasakan manfaat dari pendekatan inovatif ini.
Ia percaya bahwa dengan keterlibatan masyarakat luas, pertanian kota tidak hanya akan bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai pilar ketahanan pangan yang kuat di masa depan.