Legislator Gerindra Ungkap Fakta Supian Suri, Keturunan Kiai Pendiri Masjid dan MTs Negeri di Depok
- istimewa
Siap – Ketua Komisi B DPRD Depok, Hamzah membantah keras sejumlah tudingan yang menyebut Supian Suri menolak pembangunan masjid. Adapun isu itu dikaitkan dengan keberadaan SDN Pondok Cina 1 yang saat ini kondisinya terbengkelai.
Hamzah menegaskan, bahwa Supian Suri lahir dari keluarga religius. Bahkan, almarhum ayahnya, yakni KH. Mohammad Ali dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh di Kota Depok.
Semasa hidup, ayah dari Supian Suri itu banyak membangun masjid dan bahkan madrasah tsanawiyah (Mts) negeri pertama di Kota Depok merupakan peninggalannya.
"Jadi bagaimana mungkin Pak Supian Suri dicap menolak pembangunan masjid. Itu isu yang menyesatkan dan kampanye hitam. Terbukti, jauh sebelumnya keluarga beliau banyak berperan untuk kota ini, bahkan madrasah negeri pertama di Depok itu kan berdiri di lahan keluarga beliau, yang kemudian dihibahkan," tegasnya.
Terkait hal itu, Sekretaris DPC Gerindra Depok ini berharap semua pihak bisa bersikap bijak dan tidak menggunakan kampanye hitam demi syahwat politik semata.
"Jangan menebar fitnah yang enggak benar, ingat pertanggung jawabannya berat di akhirat," tegas Hamzah.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, calon Wali Kota Depok nomor urut 02, Supian Suri berencana akan mengembalikan fungsi bangunan SDN Pondok Cina 1 sebagai sarana pendidikan sesuai harapan warga setempat.
"Harapannya warga begitu, bangunan itu tetap jadi sarana pendidikan, entah itukembali untuk SDN, SMP atau SMA negeri maupun aliyah negeri. Jadi bukan asal ngomong," jelas Hamzah.
Jejak Keluarga Supian Suri
Data yang dihimpun menyebutkan, KH. Mohammad Ali bin Abdul Kodir merupakan seorang pegawai negeri sipil sekaligus anggota Korps Pegawai Republik Indonesia.
Ia sempat menjadi kepala desa di Kalimulya dari 1977 sampai 1995. Banyak peninggalan yang diwariskan KH. Mohammad Ali.
Di antaranya, ia merupakan pendiri sebuah madrasah hingga mewakafkan tanahnya untuk Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mts) pertama di Kota Depok.
Tak hanya itu, ia juga mendirikan masjid-masjid, di antaranya Masjid At-Takwa di Kampung Sawah, Masjid Baiturrahman di Kampung Jati, serta Masjid Al-Barkah yang diinisiasinya pada tahun 1981.
Nasib SDN Pondok Cina 1
Sebagaimana diketahui, polemik yang terjadi di SDN Pondok Cina 1 itu bermula dari wacana Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang ingin menggantinya jadi masjid.
Keputusan itu sempat menuai penolakan, utamanya dari sejumlah orang tua siswa.
Mereka kompak melaporkan wali kota ke ranah hukum, meski akhirnya aduan tersebut kandas lantaran tak memenuhi syarat kelengkapan administrasi.
Nah belakangan, rupanya rencana petahana dari PKS Depok itu terkendala. Sebab Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya batal mengucurkan anggaran dana hibah untuk proyek tersebut.
Meski rencana pembangunan masjid belum jelas, namun Pemkot Depok telah merelokasi para siswa ke gedung SDN Pondok Cina 5, di Gang Pinang.
Kini, bangunan SDN Pondok Cina 1 terbengkelai.