Kisah Nyata Tantowi Yahya Ditarik Malaikat ke Depan Makam Rasulullah, Diperlakukan Seperti Ini
- MOESLIMCHOICE TV
"Saya mau melangkah saya urungkan, saya batalkan, ya saya balik ke belakang. Tapi saya bilang, ah sayang ini. Kenapa coba saya batalkan? Karena saya nggak tahu mau doa apa? Saya pikir, mending orang di belakang saya gitu yang mendapatkan kesempatan itu."
Namun akhirnya Tantowi Yahya melanjutkan langkah ke depan, dan tiba-tiba ia melihat ada tempat kosong.
"Aneh kan, saya menuju ke sana duduklah saya di situ. Begitu saya duduk saya bengong lagi. Karena saya memikirkan antrian yang begitu panjang itu, ya lebih bagus di space gitu kan ada yang lebih perlu," ujarnya.
"Tahu nggak? Begitu saya lagi bingung kayak gitu ada tangan di samping kanan saya, pegang saya. Sosoknya ganteng, orang Arab, harum, berbahasa Palembang. Dipegang tangan saya, dia bilang, nak kemano Pak Tantowi (mau ke mana Pak Tantowi), lah orang Palembang? Iyo aku orang Palembang. Duduk sini," tutur Tantowi menirukan percakapannya dengan sosok misterius tersebut.
"Aku pingin ke luar. Kenapa? Aku enggak tahu mesti baca apa di sini, aku enggak siap. Lebih bagus orang itu aja masuk ke sini," kata Tantowi pada sosok itu.
"Enggak lah. Terus dari sakunya dia keluarkan buku. Saya ingat bukunya itu berwarna silver. Judul bukunya itu doa-doa di Raudhah. Doa-doa di taman Raudhah, you know what, semua doa itu dalam bahasa Indonesia, karena saya enggak bisa baca arab."
"Jadi bayangkan ada orang ngasih saya buku doa untuk di Raudhah dalam bahasa Indonesia. Saya baca, oh gampang banget bacanya kan," kata Tantowi lagi.