Berkaca dari Kasus Gagal Ginjal Akut, Dosen Farmasi UP Bocorkan Tips Memilih Obat

Ilustrasi kemasan blister untuk obat
Sumber :
  • Istimewa

"Kalau dia penyimpanannya enggak benar gitu. Kalau dia penyimpanannya sejuk harusnya enggak ada masalah sih," tuturnya.

Kisah Theresia Ngutra, Mahasiswi UP Pejuang Pendidikan di Tanah Papua

Nah terlepas dari itu, Hesti juga sempat memberikan saran terkait peredaran obat di Indonesia.

Menurut dia, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM harusnya lebih diperkuat pada pengawasan pre market.

Saingi China, UP Dorong Lulusannya Jadi Pengusaha, Siswono: Saya Optimis di Tahun 2045

Hesti berpendapat itu penting, agar kasus gagal ginjal akut atau DEG yang sempat dialami sejumlah anak Indonesia beberapa waktu lalu tak lagi terulang.

"Iya kan selama ini kasus DEG itu karena pree markertnya yang masih kurang pengawasannya, jadi kan ternyata bahan baku obatnya itu ada cemarannya."

Menguak Rekam Jejak Prof Marsudi, Rektor Baru UP yang Ternyata Guru Besar IT Pertama di Indonesia

Hesti berpendapat, sebenarnya memang itu bukan tanggungjawab BPOM, melainkan industri farmasi untuk melakukan pemeriksaan.

"Tapi ternyata kan tidak semua industri farmasi melakukan tes sampling tersebut. Harusnya mereka melakukan dan melaporkan kepada BPOM dari sejak diproduksi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title