Pesona Rafflesia Merah Putih, Pesona Bunga Bangkai nan Indah
- Kementerian LHK
Siap – Bunga Rafflesia selalu tampak mencolok jika terlihat dari jarak tertentu. Selain berukuran raksasa, aromanya yang menusuk hidung membuat bunga ini gampang dikenali.
Apabila kamu bertamasya ke kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Riau, kamu bakal menemukan bunga raksasa rafflesia yang konon sempat punah kemudian muncul kembali.
Bunga Rafflesia ini terlihat memikat dengan lima perigon yang lebar. Setiap helai perigonnya bermerah kecoklatan dengn lempeng putih yang besar. Meski warna merah putihnya relatif tidak beraturan, Rafflesia jenis ini sangat cantik jika sedang mekar.
Flora khas Indonesia ini diberi julukan Rafflesia merah putih. Julukan ini sesuai dengan corak warnanya yang didominasi warna merah dan putih layaknya bendera kita. Padahal nama Latin bunga ini adalah Rafflesia Hasseltii Suringar.
Sementara masyarakat lokal menyebutnya Cendawan Muka Rimau karena warna belang-belang seperti muka harimau.
Rafflesia merah putih pertama kali ditemukan oleh Suringar pada tahun 1879 yang berdasarkan spesimen yang dikumpulkan dari Muara Labuh, Sumatra Barat.
Akan tetapi setelah itu bunga yang tak berklorofil ini seperti lenyap dan punah. Baru tahun 2012 silam Rafflesia Haselltii kembalikan ditemukan di Bukit Rimbang Bukit Baling, Riau.
Ciri khas Rafflesia merah putih yakni waktu mekarnya yang sulit dipastikan. Namun ketika mekar diameternya bisa mencapai 30-50 cm, cuping atau perigone 11-13 cm dan lebar 15-17 cm. Bintil dengan tonjolan warna merah tersebar pada seluruh bagian permukaan diafragma.
Kamu bakal beruntung bisa menyaksikan atau melihat dari dekat Rafflesia merah putih mekar. Pasalnya, bunga yang terkenal memukau saat mekar ini akan mati setelah lima sampai delapan hari menampilkan keelokannya. Tak heran, momen Rafflesia mekar jadi saat yang paling ditunggu.
Layaknya bunga rafflesia pada umumnya, corak unik dan menawan saat mekar tetap saja menyajikan bau busuk. Rupanya bau busuk ini bertujuan mengundang lalat. Bantuan serangga inilah yang melancarkan proses penyerbukan.
Rafflesia Hasseltii juga tidak memiliki klorofil dan tidak bisa berfotosintesis sendiri. Rafflesia sang tumbuhan parasi menggantungkan hidupnya pada inang (genus) Tetrastigma Leucostaphyllum.
Menariknya saat Rafflesia merah putih belum mekar, terlihat seperti batu. Rafflesia merah putih ini menguncup dengan braktea atau daun pelindung berwarna hitam kecokelatan. Fungsi braktea ini berguna untuk melindungi bagian dalam bunga.
Rafflesia hasseltii memiliki dua tipe kuncup yaitu yang menggantung atau kuncup udara atau kuncup darat. Karena gaya gravitasi, kuncup udara jarang mekar secara sempurna. Kalaupun mekar, waktunya lebih singkat, dan lebih kecil dari kuncup darat.
Untuk mekar sempurna, Rafflesia merah putih ini memerlukan waktu yang lama. Setidaknya dari kuncup awal sampai knop siap mekar membutuhkan waktu 280 hari.
Berkat keelokan dan keunikannya, Raflesia Merah Putih dilindungi secara hukum berdasarkan PP No 7 tahun 1999, dan berstatus genting (endangered) dalam Daftar Merah IUCN atau terancam punah.
Rafflesia merah putih selalu memikat para ahli botani dan wisatawan. Tak ayal lagi, bunga bangkai ini selalu ditunggu momen mekarnya. Selain untuk kepentingan penelitian dan pelestarian juga memikat wisatawan yang penasaran terhadap flora kebanggaan Indonesia ini.