Sentil Penguasa, Digo Cs Sampaikan Kegelisahan Rakyat Lewat Lagu Ini

Digo Dz dan kawan-kawan soal Pilpres
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Suhu politik yang akhir-akhir mulai memanas, rupanya bisa menginspirasi banyak pihak. Tak terkecuali bagi para musisi tanah air. Seperti yang dilakoni oleh para seniman senior, Digo Dz dan rekannya. 

Lisa Siap Rilis Lagu Baru 'Moonlit Floor', Perdana Diputar di Global Citizen Fest

Kekinian, mereka berencana merilis sebuah single berjudul Hikmat dan Bijaksana. Lirik yang disuguhkan oleh tiga musisi ini menggambarkan sosok pemimpin negeri yang diharapkan.

Digo Dz mengungkapkan, lagu itu merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi politik di tanah air akhir-akhir ini.

Siapakah Korban Peristiwa Berdarah G30S?

“Kondisi hukum di tanah air yang carut-marut, terutama pasca putusan Makamah Konstitusi (MK) yang menjadi kontroversi, serta berdampak Ketua MK dicopot dan melanggar kode etik," katanya dikutip pada Rabu, 13 Desember 2023.

"Kami merasa bahwa ada yang salah dari kondisi saat ini, ada aturan yang dilanggar, maka kami berharap ke depan ada pemimpin yang punya hikmat  kebijaksaan seperti yang tertuang dalam Pancasila seperti lagu kami ini,” sambungnya.

Menjejak Taufiq Ismail, Penyair Penentang Komunis

Menurutnya, seorang pemimpin harus mau bermusyawarah dan tidak memaksakan kehendak seperti yang terjadi akhir-akhir ini.  

Ia merasa kondisi yang terjadi menggambarkan bahwa hikmat kebijaksaan para pemimpin negeri ini sudah tergerus dan mungkin tidak ada lagi. 

"Kami melihat banyak pemimpin kita yang sudah tidak mendengar suara hati nurani rakyat lagi. Maka kami sebagai seniman ingin menyuarakan suara hati rakyat itu,” ujarnya.

Digo Dz menegaskan, bahwa pihaknya sangat peduli dengan kondisi negara saat ini. Karena itu mereka sengaja membuat lagu berdasarkan sila-sila dari Pancasila. "Dan kami mulai berpikir bahwa sila keempat cocok untuk digarap menjadi lirik tentang pemimpin yang didambakan rakyat,” tutur penulis mars OI tersebut.

Lebih lanjut Digo menjelaskan, sila keempat inilah yang sulit diucapkan dan dilaksanakan oleh para pemimpin di negeri ini. 

“Sila keempat Pancasila berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, namun yang terjadi saat ini ada pemimpin yang gemar menyuap, melanggar aturan." 

Maka lewat lagu Hikmat dan Bijaksana, Digo Cs berharap, kesadaran masyarakat bisa tergugah untuk tidak memilih pemimpin yang seperti itu. 

“Kami berharap masyarakat paham, bahwa Indonesia adalah rumah mereka, jadi mereka harus peduli . Jangan sampai kita sebagai pemilik tidak tahu, Jadi ini murni adalah sebagai sebuah pesan moral,” katanya.

Sementara itu, rekan seprofesi Digo, Moel Vallo menambahkan, saat ini kita seperti tak berada dalam rumah kita sendiri.

“Saat ini saya seperti tidak percaya bahwa Indonesia adalah rumah kita. Karena kalau Indonesia rumah kita, kita tahu dimana kunci rumahnya, tapi saat ini tidak demikian," katanya.

Menurut dia, masyarakat seperti sedang dibodohi dan kita tidak tahu apa yang dikerjakan para pemimpin itu. 

"Sebab semua seperti kamuflase. Dari sanalah tercipta lagu ini. Karena kita butuh pemimpin bijak, berhikmat, mau musyawarah dan mampu mensejahterakan rakyatnya,” tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa lagu itu untuk mewakili hati rakyat, karena mewakili hati rakyat susah. 

“Kita punya Pancasila, namun adakah pemimpin yang mencitrakan pancasila itu. Kini semua sudah banyak yang tidak sesuai, Lewat lagu ini, kami berharap dari tiga calon presiden tersebut, yang memiliki kebijaksaan dan punya sifat ksatria yang sejati. 

Lagu ini, juga bisa jadi refleksi bagi para Capres/Cawapres, juga para Caleg apakah sudah berhikmat dan bijaksana, sehingga layak dipilih menjadi pemimpin di Indonesia,” tuturnya.

Moel menyatakan sebenarnya, lagu ini terinspirasi juga dari tokoh Wisanggeni dalam pewayangan yang terkenal bijaksana. “Ia dikenal sebagai pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa namun juga bijaksana” tuturnya.

Sebagai catatan, Wisanggeni adalah nama seorang tokoh pewayangan dari serial Mahabharata versi Jawa. 

Wisanggeni dikenal sebagai anak Arjuna, seorang ksatria dari Pandawa yang mempersunting Dewi Batari Dresanala, putri Batar.