Misteri Batu Satam: Permata Langka dari Belitung yang Terbentuk dari Tabrakan Meteor

Tugu Batu Satam di Belitung
Sumber :
  • Istimewa

SiapBelitung, pulau yang terletak di lepas pantai timur Sumatra, tidak hanya memukau dengan keindahan alamnya tetapi juga terkenal karena memiliki batu unik yang dikenal sebagai batu satam.

Kisah Mistis Aggota Kopassus Tersesat di 'Alam Lain' Hutan Pedalaman Papua

Batu ini sangat langka dan hanya dapat ditemukan di Belitung, membuatnya sangat berharga di mata kolektor batu dari seluruh dunia.

Batu satam terbentuk dari proses alami yang spektakuler, yakni tabrakan meteor dengan lapisan Bumi yang kaya akan timah di Belitung jutaan tahun yang lalu.

Empat Fakta Menarik Natal dari Berbagai Belahan Dunia, Ada yang Bikin Galau

Akibat tabrakan tersebut, batu ini memiliki warna hitam pekat dan sering ditemukan di antara pasir bekas tambang sebagai pecahan meteor.

Uniknya, batu satam tidak memiliki bongkahan seperti kerikil atau batu kecil lainnya, dan memiliki tekstur yang menampilkan urat atau garis yang menjadi indikator kualitasnya.

Misteri dan Legenda Mistis Menyelimuti Kemegahan Candi Borobudur

Semakin banyak garis pada batu, semakin tinggi kualitasnya.

Batu ini biasanya digunakan sebagai mata cincin, giwang, atau liontin dan hanya dipoles hingga mengkilat tanpa dibentuk.

Batu satam pertama kali ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1978 oleh seorang penambang timah etnis Tionghoa di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, saat menggali pada kedalaman 50 meter.

Penelitian menyebutkan bahwa batu satam, atau billitonite, terbentuk sekitar 700 ribu tahun yang lalu saat asteroid menabrak bumi.

Nama 'satam' sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, di mana 'Sa' berarti 'Pasir' dan 'Tam' berarti 'Empedu', merujuk pada 'Empedu Pasir'.

Batu ini juga menjadi ikon dari ibu kota Belitung, Tanjung Pandan, di mana replika batu satam dapat dilihat di pusat kota.

Selain keindahannya, batu satam juga dipercayai memiliki kekuatan mistis, seperti penangkal racun dan penolak jin.

Meskipun tergolong langka dan sulit ditemukan karena hanya tersedia di bekas area penambangan, batu satam tetap diminati dan harganya tetap tinggi, berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung ukuran.

Batu satam tidak hanya menawarkan keindahan estetika tetapi juga kisah geologi dan budaya yang kaya, menjadikannya lebih dari sekadar batu, namun sebuah simbol kebanggaan dan misteri dari Belitung.