Peluh dan Kesah Mariana Yunita Perjuangkan Hak Seksual Anak di Pojok Timur Indonesia

Ilustrasi kekerasan seksual
Sumber :
  • setneg.go.id

Siap – Di tengah keindahan alam Nusa Tenggara Timur (NTT), Mariana Yunita menjadi sosok inspiratif yang tak kenal lelah memperjuangkan hak seksual anak. Ia menyadari bahwa di balik pesona daerahnya, banyak anak-anak dan remaja yang terpinggirkan dari hak-hak dasar mereka terkait pendidikan dan pemahaman akan kesehatan reproduksi. 

Khawatir Terkena Abu Erupsi, Dua Titik Pengungsian Lewotobi Dipindah

Mariana berusaha keras untuk menghadirkan perubahan dengan memberikan pendidikan kesehatan seksual dan hak anak. 

Upayanya mendapat apresiasi besar dari SATU Indonesia Awards 2020 dari Astra, yang mengakui dampak positif yang ia ciptakan untuk masa depan anak-anak NTT.

Menilik Desa Wisata Wayang Sidowarno, Wisata Melestarikan Warisan Budaya di Klaten

Perjalanan Mariana dalam membela hak seksual anak dimulai ketika ia melihat berbagai kasus pernikahan dini, kekerasan seksual, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi di daerahnya. 

Kurangnya akses informasi dan stigma sosial yang kuat membuat masalah ini sulit untuk ditangani. Banyak anak dan remaja yang terjebak dalam situasi sulit, tanpa dukungan atau perlindungan yang memadai. Melihat kondisi ini, Mariana merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. 

Bidan Desa Ratna Indah Kurniawati Harapan Baru bagi Pasien Kusta

Ia tahu bahwa perubahan tidak akan mudah, tetapi ia yakin bahwa pendidikan dan pemahaman adalah langkah awal yang paling penting. 

“Anak-anak memiliki hak untuk mengetahui tubuh mereka, hak untuk dilindungi, dan hak untuk merencanakan masa depan mereka sendiri,” kata Mariana seperti dikutip dalam sebuah wawancara.

Halaman Selanjutnya
img_title