Kreatif Siswi SMK Indonesia Yogyakarta Ciptakan 'Bio-Ink' dari Sisa Sayuran

Siswi smk yogyakarta
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. Istimewa

Siap –Siswi kelas XII Jurusan Kimia Industri di SMK Indonesia Yogyakarta, Aliya Sita Wulandari dan Nisrina Rahma Faadillah, telah menciptakan terobosan yang menakjubkan dengan mengubah sisa sayuran menjadi tinta spidol yang mereka sebut Bio-Ink. 

Inovasi Karang Taruna Cibaduyut, Bandung: Mengubah Cara Pengolahan Sampah Tanpa Asap

Keberhasilan mereka dalam inovasi ini membuahkan hasil dengan meraih juara di Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) 2023 di bidang industri kreatif.

Aliya Sita Wulandari menjelaskan komposisi dari tinta spidol Bio-Ink ini, yang terdiri dari sisa sayuran, ekstrak arang untuk warna hitam, ekstrak kulit buah naga untuk warna merah, dan ekstrak kunyit untuk warna kuning. 

Siswi SMA Ciptakan Batu Bata Ramah Lingkungan dari Fly Ash untuk Mengurangi Emisi Karbon

Selain itu, ada penambahan bahan-bahan seperti alkohol, maizena, CMC, gliserol, propilena, dan aquades.

Salah satu keunggulan utama dari Bio-Ink adalah aroma tinta yang tidak menyengat seperti tinta spidol konvensional.

Terobosan Unik: Warga Depok Ubah Teras Rumah Jadi Sumber Literasi Ilmu

Aliya juga menyoroti aspek keamanan produknya. Tinta spidol Bio-Ink tidak mengandung senyawa berbahaya seperti xylene dan toluene, sehingga aman digunakan.

Nisrina Rahma Faadillah, anggota tim, menyampaikan proses pembuatan tinta Bio-Ink, mulai dari ekstraksi, penghalusan, pengadukan, pengujian, hingga pengemasan. 

Berkat latar belakang mereka di Jurusan Kimia Industri, mereka mampu menghasilkan produk tersebut dan memastikan kualitasnya. 

Mereka berharap Bio-Ink bisa menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan terjangkau.

Bio-Ink dijual dengan harga yang sangat kompetitif, yakni hanya Rp45 ribu untuk 60 ml, sementara tinta spidol biasa biasanya dibanderol sekitar Rp21 ribu untuk 20 ml. 

Proses produksi tinta ini relatif mudah dan hanya membutuhkan waktu satu hingga dua hari.

Untuk pemasaran, Bio-Ink akan dipasarkan melalui saluran digital dan mitra industri.

Saat ini, SMK Indonesia Yogyakarta sudah menjadi pelopor dalam penggunaan Bio-Ink sebagai langkah pertama untuk beralih ke tinta yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai informasi tambahan, Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) 2023 diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 27—30 September 2023 di Gedung SMESCO. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong inovasi siswa SMA/MA dan SMK agar bisa menjadi pengusaha yang sukses di masa depan.