Menjejak Taufiq Ismail, Penyair Penentang Komunis
- Dok/kemendikbud.go.id
Menurutnya, dalam kondisi seperti iniĀ Islam dan kekuatan antikomunisme lainnya, diharapkan memainkan peran yang signifikan.
Jerih payahnya dalam dunia sastra telah menjadikannya penerima berbagai penghargaan, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Anugerah Seni dari Pemeritah RI diterimanya tahun 1970.
Penghargaan dari Pusat Bahasa diterimanya tahun 1994 yang kemudian membawanya untuk menerima SEA Write Award dari Kerajaan Thailand pada tahun itu juga.
Pada tahun 1999 ia memperoleh penghargaan dalam Pertemuan Sastrawan Nusantara 1999 di Negeri Johor, Malaysia. Sampai tahun 2003 ia menjadi juri selama bertahun-tahun dalam penilaian karya sastra yang dikelola Pusat Bahasa.
Puncak penghargaan yang diterimanya adalah anugerah Dr. Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2003.