Urban Farming Solusi Bertani di Kota Besar Beri Segudang Manfaat bagi Lingkungan Ala Seni Tani

Seni Tani
Sumber :
  • SA

Siap – Semakin terbatasnya lahan akibat pembangunan membuat kegiatan berkebun dan bertani jarang ditemukan di perkotaan. Namun bukan hal yang tak mungkin bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan untuk melakukan kegitan pertanian.

Profil Siti Mutmainah, Istri Hasyim Asy'ari Ketua KPU yang Dipecat Atas Asusila Profesinya Dosen

Untuk anda yang tinggal di kota besar dan berkeinginan melakukan kegitan bertani atau berkebun kini dapat melakukanya dan bukan hal mustahil lagi untuk dilakukan di kota besar. Kegiatan ini kerap dikenal dengan nama urban farming.

Tentu saja bertani atau berkebun di lokasi padat penduduk dan di tengah Gedung-gedung pencakar langit, berbeda dengan di desa yang masih memiliki lahan cukup luas. Butuh siasat tersendiri Dengan kreativitas dan kemauan tinggi, ide memiliki kebun di tengah kota atau urban farming bisa terwujud. 

Bergerak Secara Mandiri Komunitas Kopi Susu Buat Struktur Pemenangan Supian Suri di Pilkada Depok

Pada dasarnya berkebun dab bertani memang bisa dilakukan di mana saja tak hanya di desa. Kini urban farming menjadi jawaban masyarakat yang tinggal di kota untuk melakukan kegiatan bertani atau berkebun Hanya saja kita harus menaruh perhatian lebih pada jenis tanaman yang akan dipilih. 

Secara umum, urban farming adalah kegiatan bertani yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit di kota besar. Tujuan urban farming sendiri merupakan untuk memenuhi pasokan pangan sehari-hari dan memangkas waktu tempuh bahan pangan ke dapur rumah kita untuk terjaganya bahan pangan tersebut dalam kondisi segar. 

Mayjen TNI Ali Ridho: Prajurit TNI Terlibat Narkoba akan Ditindak Tegas hingga Hukuman Mati

Bisa dibilang, kegiatan urban farming atau berkebun di kota muncul sebagai jawaban atas kegelisahan masyarakat menyikapi semakin terbatasnya lahan. Diperparah dengan adanya pemanasan Gelobal atau efek rumah kaca dan udara yang terkontaminasi polusi lalu minimnya kawasan hijau yang membuat kota semakin gersang. 

Pertanian perkotaan bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut, urban farming menawarkan banyak manfaat bagi kota dan masyarakat yang ingin menjadi lebih berkelanjutan. Mereka yang masih peduli dengan lingkungan pun kini telah banyak memulai melakukan urban farming.

dengan tersedianya pangan lokal segar di setiap kota-kota besar, tidak peduli seberapa padat penduduknya. Urban farming menawarkan keamanan pangan. Dari sinilah konsep urban farming lahir dan akhirnya meluas lalu dikenal masyarakat yang tinggal di kota besar. 

Upaya mewujudkan pertanian perkotaan berkelanjutan dan ramah lingkungan diupayakan dengan nyata melalui kelompok tani yang di beri nama Seni Tani.

Seni Tani adalah urban farming social enterprise istilah keren untuk usaha petani urban, yang diwujudkan dua orang anak muda, yang memiliki semangat, inovasi dan kepedulian lingkungan, memainkan peran penting dalam mengubah wajah pertanian modern dengan mengadopsi praktik urban farming.

Program ini diprakarsai oleh Vania dan Galih di daerah Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung Utara. Berawal sejak November 2020 sekarang ada 680 m2 lahan tidur yang dimanfaatkan menjadi kebon sayur.

Dalam waktu 1 tahun terakhir, Seni Tani mengasilkan sayur lebih dari 150 kg. paling menggiurkan hasil panen didistribusikan melalui Kelompok Tani Sayuran dengan sistem CSA, Community Supported Agriculture. Artinya anggota kelompok ini yang berjumlah 24 orang membayar di awal bulan sebelum benih sayur ditanam. Dengan demikian petani urban mendapat kepastian, advance payment sebelum panen.

Lahan tanam Seni Tani saat ini terbagi dua. Separuh berfungsi sebagai kebun komunal untuk 97 anggota yang aktif berkebun bersama. Separuh lagi dekerjakan oleh 2 orang pemuda dengan pendapatan tetap. Aktifitas yang dimulai di tengah pandemic Covid memang dimaksudkan sebagai jawaban terhadap situasi ekonomi yang melambat. 

Inisiatif ini untuk memberi ide penciptaan lapangan kerja serta mewujudkan ketahanan pangan. Seni Tani berawal dari kejelian anak-anak mud aini melihat banyaknya lahan tidur milik Pemkot Bandung. Mereka membuktikan bahwa untuk memulai berkebun tidak harus selalu memerlukan satu lahan yang luas. Bahkan dengan lahan berukuran 1x1 meter pun orang sudah bisa membuat garden.

Berkat kegigihannya itu, pada tahun 2021 Vania dan Galih berhasil mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh PT. Astra International.