Viral Soal Skandal Cuci Rapor di Depok, Ketua GP Ansor : Disdik Jangan Cuci Tangan!
- Siap.viva.co.id/istimewa
Siap –Viralnya pemberitaan di media masa beberapa hari ini terkait dengan adanya “Cuci Rapor” (skandal manipulasi data rapor) yang melibatkan salah satu Sekolah yaitu SMPN 19 Depok.
Diketahui bahwa sekolah tersebut melakukan 'cuci rapor' terhadap 51 siswanya agar bisa diterima di SMA melalui jalur prestasi rapor.
Terungkapnya skandal memalukan di dunia Pendidikan ini setelah dilakukan validasi oleh tim pengawasan PPDB Jabar dan Panitia PPDB di salah satu SMA Negeri di Depok ke SMP asal para siswa.
Validasi ini berhasil karena data yang dibandingkan antara nilai rapor yang diunggah oleh CPD dengan buku rapor serta buku nilai di sekolah tidak menunjukkan perbedaan.
Selanjutnya, Perbedaan baru terungkap saat verifikasi lanjutan dilakukan dengan pengecekan e-rapor oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa nilai di e-rapor siswa-siswa tersebut tidak sesuai dengan nilai yang diunggah dan yang tercantum di buku rapor serta buku nilai dari sekolah.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh Itjen Kemendikbudristek bersama Disdik Jabar, terbukti adanya manipulasi data atau praktik 'cuci rapor'.
“Kasus ini menjadi bukti bahwa demi memasukkan anak-anak ke Sekolah Negeri harus menggadaikan moralitas dan melakukan perbuatan memalukan. Alih-alih integritas dan kejujuran mestinya diajarkan di sekolah, justru Sekolah yang melakukan kebobrokan cuci rapor. Bisa jadi hal seperti ini sudah biasa dilakukan dan melibatkan banyak pihak!” tegas HM. Kahfi, Ketua GP Ansor Kota Depok dalam keterangan tertulisnya.