Emas Berjuang Bertahan di Atas $1.900, Tantangan Dari Indeks Dolar dan Data Inflasi AS
- Siap.Viva.co.id/ iqbal ajie saputra
Siap –Pada hari kedua berturut-turut, harga emas nyaris menguji support kritis sebesar $1.900.
Namun, untuk kedua kalinya, emas berhasil bertahan di atas level ini, berkat kehadiran pembeli yang tampil untuk menyelamatkan logam mulia ini dari bahaya penurunan menuju puncak wilayah $1.800.
Tantangan terbaru bagi emas muncul ketika Indeks Dolar AS mencapai level tertinggi dalam satu minggu, mencoba merebut kembali kendali atas pasar. Kenaikan Indeks Dolar ini terjadi seiring dengan rilis data harga produsen dan penjualan ritel AS untuk bulan Agustus, yang ternyata lebih tinggi dari perkiraan.
Minggu ini telah menjadi masa yang sulit bagi emas, terutama karena serangkaian data inflasi AS yang melebihi perkiraan. Semuanya dimulai dengan angka Indeks Harga Konsumen yang dirilis hari Kamis untuk bulan lalu, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,7% year-on-year, melewati perkiraan sebesar 3,6%.
Tak hanya itu, Dolar AS juga menguat seiring dengan kenaikan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) pada hari Kamis. Hal ini mempertahankan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mengikuti langkah ini, jika tidak dalam keputusan suku bunga minggu depan, setidaknya pada bulan November atau Desember.
Harga emas spot, yang sempat mencapai puncak pada level $1.930,90 per ons pada hari Senin lalu, akhirnya turun ke level terendah sebesar $1.901,01 per ons dalam sesi terakhir. Pada sore hari di New York pada hari Kamis, harga emas spot, yang lebih banyak diikuti oleh sebagian trader, berhasil naik sebesar 0,19% menjadi $1.909,88 per ons.
Sementara itu, harga emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, yaitu kontrak berjangka Desember, ditutup dengan penurunan sebesar 0,06% menjadi $1.931,25 per ons pada hari tersebut.