Diduga Perintah Bintang 4 di TNI, Danramil Cijeruk Pagari Lahan Milik Petani

Aksi Para Sejumlah Petani Melakukan Pencopotan Pagar
Sumber :
  • Istimewa

SiapPuluhan petani penggarap di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, melakukan aksi pembongkaran pagar yang diduga dipasang oleh Danramil setempat.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pemagaran lahan yang mereka kelola secara turun temurun, yang dianggap merugikan kehidupan mereka pada Senin (14/10/2024).

Menurut Yusuf, koordinator aksi sekaligus Relawan Prabowo-Gibran, pemagaran lahan dilakukan secara sepihak oleh Danramil yang mengatasnamakan Panglima TNI.

"Hari ini kami melakukan pembongkaran pagar di atas lahan yang dipagari untuk kami tanami benih kacang koro. Kami siap menanggung segala konsekuensinya. Pemagaran yang dilakukan Danranmil merupakan merupakan perintah Panglima TNI" ujar Yusuf di tengah aksi.

Sebelum pembongkaran, Yusuf menyerahkan benih kacang koro kepada perwakilan kelompok tani yang tergabung dalam Koprabuh. Setelah pagar dibongkar, para petani langsung melakukan penanaman benih di lahan tersebut.

Dirno, koordinator kelompok tani, mengungkapkan kesulitan yang dialami petani sejak pemagaran.

"Setelah dipagari, para petani tidak berani menggarap lahan karena takut. Kami berharap bisa kembali bercocok tanam untuk menghidupi keluarga," katanya.

 

Danramil Cijeruk, Kapten Koswara

Photo :
  • Istimewa


Menanggapi aksi tersebut, Danramil Cijeruk, Kapten Koswara, membantah telah melakukan pemagaran secara sepihak.

Danranmil mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengundang para koordinator penggarap untuk berunding. Koswara menekankan bahwa warga diperbolehkan menggarap lahan selama memiliki bukti kepemilikan dan izin yang sah.

"Saya hanya seorang pekerja dan menjaga lahan disini. Saya tidak pernah melarang warga untuk menggarap, asal tertib dan tidak arogan," tegasnya.

Aksi ini menyoroti ketegangan antara petani dan aparat, serta menimbulkan pertanyaan tentang hak penguasaan lahan di wilayah tersebut. Petani berharap dapat melanjutkan aktivitas bercocok tanam yang menjadi sumber penghidupan mereka.