Perlawanan Sandi Damkar Depok Jilid 2, Gaet Deolipa Bongkar Dugaan Korupsi Atasan

Deolipa kawal Sandi Damkar Depok usut dugaan korupsi
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Perjuangan Sandi Butar Butar, pegawai Damkar Depok untuk mendapat keadilan tak pernah padam. Kini, honorer yang telah bertugas selama lebih dari 10 tahun itu bakal melaporkan dugaan korupsi di tempat kerjanya. 

Sandi, akan mendapat pendampingan hukum dari Deolipa Yumara, pengacara yang sudah dikenal lantaran kerap menangani berbagai kasus menonjol, salah satunya kasus Ferdi Sambo. 

"Ya benar, Sandi Butar Butar ini datang ke kami. Kedatangannya yang pertama hendak meminta bantuan hukum yaitu pendampingan secara pribadi," kata Deolipa dikutip pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Sandi, lanjut Deolipa, telah menyampaikan banyak hal mengenai sederet kejanggalan yang ada di lingkup Damkar Kota Depok. 

"Banyak hal yang kurang-kurang atau curang-curang, atau malah Damkar yang terasa diabaikan oleh pemerintah Kota Depok, karena tidak diawasi anggarannya, atau diberikan tapi mungkin tidak diawasi atau malah kemungkinan di korupsi," jelasnya. 

Kemudian, Sandi juga menegaskan bakal melaporkan masalah yang terjadi di Damkar Depok penegak hukum, khususnya bagian penanganan korupsi. 

"Nah kita belum tahu apa yang ada di dalam ceritanya Pak Sandi ini, tapi yang jelas sudah ada indikasi-indikasi korupsi," tutur Deolipa. 

Menurut dia, itu adalah hak Sandi sebagai warga negara Republik Indonesia. "Karena sebagai pegawai yang baik dia mengetahui, dan dia berani melaporkan. ini kita apresiasi," ujar pria yang juga berprofesi sebagai dosen Universitas Indonesia tersebut. 

Sandi pegawai Damkar Depok

Photo :
  • Istimewa

Selain itu, kata Deolipa, ternyata Sandi ini adalah tenaga honorer yang sudah bekerja 10 tahun di Dakar Depok. 

"Jadi menurut keterangannya ada sekitar 200 pegawai Damkar yang masih honorer dengan gaji yang cuma Rp 3,2 juta, meliputi untuk tunjangan istri, anak dan lain-lain, itu Rp 3,2 juta sebulan." 

"Ini kita juga bertanya masuk akal enggak itu di Kota Depok? Mereka tugasnya adalah menyelamatkan nyawa manusia, tapi digaji cuma Rp 3,2 per bulan, yang untuk makan sehari-hari juga susah," ucap Deolipa. 

"Jadi ini kita perjuangkan perbaikan-perbaikan terhadap kepegawaiannya. Kita perjuangkan juga terhadap adanya dugaan-dugaan korupsi, supaya tidak ada korupsi," sambungnya.

Lebih jauh Deolipa juga berjanji, bahwa pihaknya akan memperjuangkan adanya perbaikan atau perawatan pada sejumlah alat kelengkapan tugas Damkar Kota Depok. 

"Nah kita perjuangkan juga supaya ketika damkar ini jadi bagus tentunya penanganan di Kota Depok terhadap bencana dan kebakaran menjadi bagus juga, menjadi maksimal. Jadi itu dia yang diharapkan," katanya.

Deolipa menduga, berdasarkan keterangan sementara yang diberikan Sandi, bahwa anggaran terkait perawatan maupun perbaikan sebenarnya ada, namun entah mengapa tidak digunakan secara baik. 

"Jadi ini potensi korupsinya ada, ini harus di bereskan. Makanya nanti Pak Sandi setelah mendapatkan pendampingan dari kami, kemudian akan melaksanakan tugasnya, yaitu membuka seterang-terangnya apa yang terjadi di Damkar Kota Depok," ucapnya. 

Beberapa hal yang harus diusut adalah persoalan kepegawaian, masalah peralatan, termasuk di dalamnya tentang perawatan, dan kinerja operasional. 

"Karena menurut keterangan Sandi ini, bahkan untuk bensin saja minta ke warga." 

Sebagai informasi, Sandi juga pernah membongkar kasus korupsi di lingkungan Damkar Depok pada tahun 2022. 

Akibat "nyanyiannya" itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok menahan A, pejabat Damkar berstatus ASN sebagai tersangka dugaan korupsi pemotongan upah atau penghasilan tenaga honorer di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok pada periode 2016 hingga 2020.