Skenario Iptu Rudiana Mengaku Kasus Vina Murni Kecelakaan, Sekarang Plin Plan: Anda Itu Polisi

Foto Fransiskus dan Iptu Rudiana
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kesaksian Iptu Rudiana usai dicecar ternyata berubah yang dulunya Ia mengatakan bahwa kematian Vina dan Eky merupakan pembunuhan. Tetapi saat ini Iptu Rudiana menjelaskan kejadian itu suatu kecelakaan terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Hal itu disampaikan oleh Iptu Rudiana 8 tahun silam saat kasus pembunuhan Vina Cirebon sedang memanas. 

Seharusnya sebagai berpangkat Polisi yang menyaksikan putranya tewas di sekitar Flyover Talun, Iptu Rudiana justru tidak mencurigai siapapun.

Setahu Fransiskus Marbun sebagai teman Eky saat malam kejadian Iptu Rudiana sudah menandatangani berkas yang menyatakan bahwa kematian dua sejoli itu murni kecelakaan.

Lantas, tindakan Iptu Rudiana sekaligus ayah dari kekasihnya Vina, Eky menaruh kekecewaan.

Semestinya seorang Polisi harus menindaklanjuti kasus pembunuhan Vina Cirebon yang menyeret nyawa putra kandungnya itu bukannya menyerah.

"Yang saya ingat memang pada malam itu jujur kita teman-teman Eky sempat kecewa sama Pak Rudiana, kenapa kayak bapak kan polisi, kenapa gak coba diusut," ujar Fransiskus Marbun pada Kamis 15 Agustus 2024. 

"Beliau tanda tangan kalau anaknya meninggal karena kecelakaan. Makanya pada malam itu kita tahunya kecelakaan," ucapnya.

Keterangan Fransiskus, malam kejadian Iptu Rudiana datang dengan ekspresi raut wajah yang teramat sedih. 

"Ekspresinya sedih, jedotin kepala juga ke pintu kamar mayat, pas baru dateng," tutur Fransiskus.

Tetapi secara gamblang, Iptu Rudiana menurut Fransiskus mengatakan dirinya tidak melihat gelagat ayahnya Eky, kekasih Vina itu menanyakan perihal apapun terkait soal di RSUD Gunung Jati. 

"Saya pribadi yang merasa punya helm, gak ngerasa ditanyain, sampai sekarang," ungkapnya.

Bahkan tiba di acara yasinan 3 harian yang digelar di rumah Iptu Rudiana, Fransiskus Marbun bersama teman-temannya masih menyakini jika dua sejoli tewas karena kecelakaan. 

Terlebih semakin diperkuat, Iptu Rudiana kembali mengatakan bahwa kematian Vina bersama putranya tewas karena kecelakaan bukan adanya pembunuhan seperti yang dikatakan. 

Namun usai semingguan, Fransiskus mendapatkan kabar bahwasanya terdapat dalang dibalik kasus pembunuhan Vina Cirebon yang berhasil ditangkap sampai saat ini masih ada di jeruji besi.

"Pelakunya ditangkepin, sejak kesurupan itu heboh, satu Cirebon kayaknya itu booming," ungkap Fransiskus.

Turut hadir Eks Wakapolri, Oegroseno mengaku heran dengan Iptu Rudiana yang mempertanyakan kematian anaknya kenapa tidak ada rasa curiga terhadap siapapun. 

Lantaran jika Iptu Rudiana merasa curiga dengan kasus kematian anaknya, Ia meminta untuk jasad putranya, Eky untuk diotopsi saat itu usai kejadian keesokan harinya. 

"Anaknya tidak diotopsi, kemudian dia membuat laporan harusnya tanggal 27 tapi baru tanggal 31 Agustus," tutur Oegroseno.

Tak hanya Iptu Rudiana, Susno Duadji juga turut menyakini bahwa kasus pembunuhan Vina Cirebon bersama Eky merupakan asli kecelakaan. 

Sebab menurut Susno Duadji, perihal laporan kecelakaan di Polres Cirebon sampai sejauh ini masih ada, belum ada ditindaklanjuti seperti pencabutan berkas.

Susno Duadji juga mengadakan 'sayembara' untuk membuktikan siapapun yang berhasil bahwa kasus kematian Vina Cirebon bersama kekasihnya itu merupakan kecelakaan akan diberi hadiah. 

"Kalau kecelakaan sudah ada buktinya, kalau pembunuhan tidak jelas," kata Susno.

Berbeda pendapat dengan Iptu Rudiana, Pitra Romadoni justru sama bersikekeh mengungkapkan jika itu murni kecelakaan bukan pembunuhan.

"Masyarakat sudah mengetahui ini bahwasanya kasus ini adalah pembunuhan, sudah jelas dari fakta-fakta yuridis dan fakta-fakta persidangan yang telah terungkap," ujar Pitra Romadoni.

Tak segan-segan, Pitra Romadoni berani menantang salah satu pengacara Saka Tatal untuk dapat membuktikan jika kasus pembunuhan Vina Cirebon adalah kecelakaan.

"Saya tantang Mba Titin untuk buat surat pernyataan bahwasanya kasus tersebut adalah kecelakaan. Dan saya akan beri Rp 10 juta kalau dia berani membuat pernyataan hitam di atas putih dan dia posting di akun pribadinya.Tentu akan saya uji nantinya," ucap Pitra Romadoni.