Begini Kejinya Oknum Guru Daycare di Depok Siksa Balita, CCTV Jadi Bukti
- Istimewa
Siap – Polisi tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang terjadi di salah satu tempat penitipan anak atau daycare, di kawasan Harjamukti, Kecamatan Cimanggi, Kota Depok, Jawa Barat.
Kasus ini terungkap setelah orang tua korban melaporkan kasus itu ke Polres Metro Depok dan viral di media sosial.
Adapun korbannya adalah seorang balita berinisial K. Informasi yang didapat, peristiwa itu terjadi pada 10 Juni 2024.
Menurut keterangan yang dihimpun, terungkapnya dugaan penganiyaan di daycare tersebut bermula ketika K dimandikan oleh ayahnya sekira pukul 07:00 WIB. Saat itu tidak ada luka maupun memar di tubuh bocah malang tersebut.
Orang tuanya baru melihat ada luka ketika menggantikan baju K usai pulang dari tempat penitipan anak alias daycare.
Luka memar itu terlihat di bagian punggung dan dada sang bocah.
Orang tua korban yang syok dengan temuan tersebut kemudian menanyakan pada pihak daycare apakah K jatuh atau terkena pukulan.
Namun pihak daycare berkelit, dan mengatakan bahwa K tidak jatuh atau terkena benturan apapun.
Belakangan diketahui, K diduga mengalami tindak kekerasan dari salah satu guru yang ada di tempat penitipan anak tersebut.
Hal itu diperkuat dengan bantuan sejumlah guru lain yang mengumpulkan bukti kekerasan yang terjadi pada K.
Terduga pelaku diketahui berinisial MI. Dari rekaman CCTV menunjukan dengan jelas tindak kekerasan tersebut.
Dalam rekaman video itu, K didorong hingga jatuh, dipukul, ditendang dan ditusuk dengan gunting.
Ironisnya lagi, K juga dikurung bersama satu anak lainnya yang masih bayi.
Bocah nahas itu sempat berupaya minta pertolongan agar bisa keluar ruangan dan dia berusaha untuk mengangkat bayi tersebut agar bisa ikut keluar. Namun pada saat itu MI masuk dan menyiksa K lagi.
Pada saat kejadian itu, semua guru diperintahkan untuk berada di kelas mengajar anak TK dan PG sehingga tidak ada satupun orang yang menolong bocah malang tersebut.
Tak hanya itu saja, MI juga diduga melakukan kekerasan lain seperti melempari K dengan sejumlah barang, meneriaki, mencubit, melototi, merendahkan, hingga mengabaikannya.
Kejadian itu disaksikan oleh guru lain, namun MI mengintimidasi rekan kerjanya itu agar tidak melapor pada orang tua korban.
Akibat kejadian tersebut, K mengalami trauma. Ia sering ketakutan dan was-was. Bahkan, ia juga sering menangis histeris saat melihat atau mendengar suara MI.
Peristiwa ini viral di sosial media. Salah satunya diunggah akun @depok24jam dan menuai beragam komentar warganet.
Rata-rata mereka menyindir Wali Kota Depok yang baru-baru ini meraih penghargaan sebagai Kota Ramah Anak.
"Lah katanya ramah anak?" tulis akun @sinyostefaxxx dikutip siap.viva.co.id pada Rabu, 31 Juli 2024.
Hal senada juga dilontarkan warganet lainnya.
"Masa sih? Depok kan kota ramah keluarga? Hmm," sahut akun @jamalulaxxx
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana mengaku, bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut.
Namun ia mengaku belum bisa berkomentar banyak lantaran kasus masih dalam tahap penyelidikan.
“Sekarang masih pendalaman kasusnya,” kata perwira dengan pangkat melati tiga itu.