Nasib Tragis Gedung Bersejarah di Balik Doa Belanda Depok untuk Supian Suri
- siap.viva.co.id
Siap – Depok merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki cukup banyak bangunan bersejarah. Namun sayangnya, hal tersebut kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah (Pemda).
Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein atau YLCC mencatat, sedikitnya ada 21 situs bersejarah atau bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri di Kota Depok.
Namun sayang, dua di antaranya dalam kondisi memprihatinkan, bahkan nyaris ambruk. Bangunan tersebut adalah eks Rumah Sakit Harapan dan SDN Pancoran Mas 2.
"Ya, di Depok Lama itu nggak bisa dipungkiri bahwa disitulah awal mulanya kita mengenal Depok. Dan itu bisa dibuktikan bahwa di sepanjang Jalan Pemuda itu ada banyak bangunan-bangunan heritage, bangunan yang bersejarah," kata pengurus YLCC bidang sejarah Depok, Boy Loen dikutip pada Senin, 15 Juli 2024.
Misalnya, ujar Boy, bangunan eks gedung pemerintahanan atau yang dulu disebut Kantoor van Het Gemeentebestuur van Depok dan sempat jadi Rumah Sakit Harapan.
Lalu ada rumah Presiden ke-lima Depok, ada pula Gereja Emanuel yang cikal, kantor YLCC, dan SDN Pancoran Mas Dua.
"Nah, bagi kami itu kan adalah warisan yang tidak bernilai, tapi tingkat kepeduliannya terhadap itu sangat minim," tutur Boy saat dikonfirmasi siap.viva.co.id
Menurutnya, pemda hanya mau memperoleh nama, bahwa itu cagar budaya punya Kota Depok.
"(Tapi) perhatiannya, misalnya adakah sumbangan, misalnya buat maintenance, pemeliharaan itu nggak ada. Nothing," tegas Boy.
"Ketika kami tanyakan alasannya klasik, bahwa tidak ada anggaran di APBD (anggaran pendapatan belanja daerah)," sambungnya.
Boy menilai, itu hanyalah alasan belaka. Sebab, di Jakarta saja banyak bangunan bersejarah yang mendapat perhatian lebih dari pemda.
"Misalnya, Gereja Emanuel depan Stasiun Gambir, itu mereka dialokasikan oleh APBD Jakarta, itu maintenance untuk mengecek perawatan. Tapi kami sama sekali tidak," katanya.
Boy menyebut, pemda selalu berdalih bahwa heritage itu adalah milik pribadi, milik kami kaum Depok atau yang kerap disebut Belanda Depok, sehingga tidak punya kewajiban untuk bertanggung jawab.
Terkait hal tersebut, ia lantas berharap bakal calon Wali Kota Depok, Supian Suri bisa mengubah kebijakan tersebut.
"Makanya saya sampaikan, Pak Supian Suri, ya jangan kita melupakan sejarah bahwa Depok beranjak dari situ," ujarnya.
"Jadi kami harapkan di era Pak Supian Suri nanti, Pak Supian Suri bisa punya perhatian terus. Karena heritage itu bisa mendatangkan sumber pendapatan. Baik melalui wisata maupun kuliner," sambungnya.