Menguak Arti Kata Mudik: dari Bahasa Jawa hingga Zaman Batavia

Damri buka layanan tiket untuk mudik Lebaran 2024
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Ada satu tradisi yang sangat lekat ketika libur Idulfitri alias Lebaran. Yups, setiap tahunnya para perantau berbondong-bondong pulang ke kampung halaman ketika mendekati Lebaran. Kegiatan ini sering disebut mudik.

Saat mudik berbagai moda transportasi bisa digunakan mulai dari pesawat, bus, kereta, kapal laut, mobil pribadi hingga sepeda motor. Bahkan ada juga yang pulang kampung menggunakan kendaraan tak biasa seperti bajaj hingga becak.

Namun, pasti masih banyak yang belum tahu asal kata mudik. 

Dilansir dari berbagai sumber, istilah mudik pada awalnya tak dipakai untuk pulang kampung saat Lebaran saja.

Mudik berasal kata udik yang artinya hulu. Ia pertama kali muncul pada saat Jakarta bernama Batavia.

Saat itu, suplai bahan makanan biasa diambil dari wilayah-wilayah luar tembok selatan. 

Karena itu, banyak wilayah-wilayah Jakarta dengan nama tumbuhan seperti Kebon Jeruk, Duren Kalibata, Kebon Kopi, dan lain sebagainya.

Kemudian, para petani sering menggunakan sungai untuk membawa barang dagangannya hingga muncul istilah hilir-mudik yang artinya sama seperti bolak-balik.

Aktivitas mudik atau udik saat pulang dari kota ke ladang berlangsung lama dan berlangsung secara terus menerus.

Sementara itu, ada juga yang mengatakan kalau mudik berasal dari Jawa Ngoko mulih dilik, artinya pulang sebentar. 

Tak ada orang yang tahu pasti mulai kapan tradisi mudik berlangsung. Namun kemungkinan mudik muncul setelah adanya tradisi merantau.