Menguak Sejarah Tradisi Perang Pasola Sumba Barat
- Istimewa
Siap – Tak semua perang berakhir dengan pertumpahan darah. Di Sumba Barat justru ada satu peperangan. Masyarakat menganggap itu sebagai bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur, juga wujud terima kasih dan permohonan kesuburan panen. Tradisi tersebut bernama tradisi Perang Pasola.
Perang Pasola kini menjadi daya tarik wisata di tanah Sumba Barat. Paulus Lete Boro dalam buku Sumba Tribe Horse Riding Contest menjelaskan, Perang Pasola merupakan sebuah ritual adat yang selalu dilakukan setiap tahunnya. "Februari atau Maret," tulisnya.
Namun, untuk ketentuan tanggal ditetapkan oleh seorang Rato (tokoh adat).
Dalam tradisi itu, setiap suku beradu ketangkasan. Mereka berperang saling melempar tombak sambil menunggang kuda.
Tidak mudah. Risiko pun tinggi. Mulai terjatuh dan terpelanting. Bahkan ada juga yang terkena lemparan tombak. Berdarah? Itu biasa. Begitulah tradisi Perang Pasola.
Folklor Pasola