Jokowi-SBY Melakukan Pertemuan Guna Stabilitas Politik, Pendukung Amin Geleng-Geleng Kepala!

Ketua majelis umum Demokrat
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. Viva.co.id

Siap –Presiden ke-6 RI dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalin dialog konstruktif di Istana Bogor pada hari Senin kemarin.

 Pertemuan ini mendapat apresiasi dari PDIP, yang menganggap komunikasi lintas-partai sebagai langkah positif.

Dalam pernyataannya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengakui bahwa silaturahmi antar-pihak yang berkuasa adalah hal baik. 

"Kami apresiasi bahwa Pak Jokowi dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak," kata Djarot di Jakarta.

Meskipun tujuan pertemuan tersebut belum sepenuhnya terungkap, Djarot meyakini bahwa dialog antara Jokowi dan SBY dapat memperkuat stabilitas politik di tengah suasana politik yang dinamis menjelang pemilihan.

Namun, ketidakpastian terkait isi pembicaraan tersebut tetap ada. Djarot menyatakan bahwa dia tidak mengetahui apakah isu reshuffle kabinet dibahas dalam pertemuan tersebut. 

"Waduh, kalau itu saya tidak tahu ya," ucapnya.

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, menegaskan bahwa SBY tidak mewakili partai dalam pertemuannya dengan Jokowi. 

Menurutnya, pembicaraan kedua tokoh tersebut mencakup spektrum yang lebih luas daripada perihal partai dan pemilu.

Dalam konteks politik Indonesia, di mana perombakan kabinet sering terjadi pada Rabu Pon, muncul spekulasi terkait kemungkinan reshuffle setelah pertemuan ini.

Pada Rabu 4 Oktober 2023, sehingga wacana reshuffle mungkin menjadi sorotan dalam beberapa hari mendatang.

Pertemuan SBY dan Jokowi di Istana Bogor terlihat cukup ramai. 

Mereka berdua keluar bersama-sama, berpakaian baju batik lengan panjang, menggambarkan suasana akrab. 

Detail lebih lanjut terkait pembicaraan dan potensi dampaknya diharapkan dapat diungkap dalam beberapa hari ke depan.