Kesal Suaranya Dicuri, Ratusan Kader PKS Geruduk Gedung KPU Depok Hari Ini

Kader PKS Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan aksi unjuk rasa di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu, 6 Maret 2024.

Aksi demonstrasi yang dijadwalkan berlangsung sekira pukul 09:00 WIB ini merupakan bentuk protes atas dugaan pencurian suara dalam sistem Sirekap Pemilu 2024. 

Adapun dugaan tersebut yakni  penggelembungan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain.

Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono mengakui, bahwa pihaknya bakal menggelar aksi unjuk rasa tersebut di kantor KPU, Jalan Margonda, Depok hari ini.

"Ya kami PKS akan unjukrasa ke KPU untuk menindaklanjuti temuan penggelembungan suara jam 9 pagi, kami sudah melayangkan surat ke Polres dan rencanannya ada 100 kader yang aksi," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa dugaan kecurangan itu di antaranya di Kecamatan Sukmajaya yang ditemukan penggelembungan suara saat skorsing Senin petang, 4 Maret 2024.

"Saat mau shalat Magrib ketika kita brifing dengan saksi PPK ada penambahan suara," ujarnya.

Namun setelah skorsing, saksi PKS melakukan pendekatan persuasif dengan mencocokan data kepada Panwaslu Kecamatan Sukmajaya.

"Setelah cocok kita lakukan protes kepada PPK dan alhamdulillah berhasil kita gagalkan penggelembungan suara setelah dilakukan koreksi bersama sampai selesai subuh. Ini pengaduan saksi kami di PPK Sukmajaya," terang Imam.

Diberitakan sebelumnya, Imam menduga kecurangan itu disinyalir dilakukan oknum PPK atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui aplikasi Sirekap Pemilu 2024. 

"Kami DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PKS punya data lengkap C1 salinan dari semua TPS dan saksi yang kuat," kata Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 5 Maret 2024.

Menurutnya, jika ada pihak yang mencoba merubah-ubah Sirekap harus diselesaikan di tingkat PPK dan KPU. 

"Kalau sudah ke MK sudah susah," ujarnya. 

Imam Budi Hartono mengancam, PKS bakal melaporkan adanya dugaan kecurangan terkait permainan suara tersebut.

"Kita akan laporkan penyelenggara pemilu yang nakal membela kandidat tertentu ke dewan kehormatan penyelenggara pemilu," tegasnya.  

Lebih lanjut ia kemudian mengimbau pada sejumlah saksi PKS yang berjaga di KPU agar berhati-hati dan sigap terhadap adanya dugaan kecurangan ini.

"Untuk saksi PKS di KPU Depok agar berhati-hati dan sigap terhadap kecurangan yang TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) yang disinyalir dikerjakan oleh oknum pihak penyelenggara pemilu dan dibantu oleh pihak keamanan," ujarnya.  

Imam lantas menyebut, pihaknya telah menemukan beberapa dugaan bukti kecurangan TSM itu, salah satunya mengarah pada suara Partai NasDem

"Tadi malam ada ditemukan penggelembungan suara NasDem sebesar 2.500 suara di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Alhamdulilah baru saja habis sholat subuh tim saksi PKS berhasil koreksi," katanya.

Kemudian, masih kata Imam, pihaknya juga menemukan kejadian serupa di Kecamatan Sawangan. 

"Sudah ada diduga pengelembungan suara NasDem untuk DPR RI, di Kelurahan Kedaung 153 suara, Sawangan Baru 177 suara dan Pengasinan 250 suara. Untuk kelurahan lain belum dihitung. Mereka ambil suaranya dari suara tidak sah, sementara itu yang bisa saya laporkan."

Temuan ini, kata Imam, telah mencederai sistem demokrasi di Indonesia.

"Ini mencederai demokrasi, tuntut dan tuntaskan perhitungan di tingkat PPK dan KPU. Laporkan oknum penyelenggara pemilu yg melakukan ini," ujarnya.