Diluar Nalar, Seorang Ibu Tega Jual Bayinya Seharga 4 Juta Lewat WA, Ternyata Sudah Ada Kesepakatan
- Istimewa
Siap –Jagat media sosial kembali digegerkan oleh kabar seorang ibu yang tega menjual anak kandungnya sendiri yang baru masih bayi lewat grup WhatsApp seharga 4 Juta.
Alih alih mendapatkan apa yang diinginkan, ibu tersebut malah ditangkap aparat kepolisian lantaran diduga menjari pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kedok seorang ibu berinisial T (35) terbongkar setelah ia melaporkan kasus kehilangan anak ke Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi menyampaikan, kedok T sebagai pelapor terbongkar ketika polisi melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait kasus kehilangan anaknya.
"Rupanya, saat itu T telah memiliki perjanjian di bawah tangan dengan EM (30) yang kerap melakukan transaksi pembelian bayi tanpa melalui prosedur yang legal," kata Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, seperti dikutip Jumat 23 Februari 2024.
Lebih lanjut Syahduddi menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan, pertemuan T dan EM itu terjadi lewat grup WhatsApp saat T tengah hamil 8 bulan.
"Kemudian pada saat T melahirkan di salah satu rumah sakit di Jakarta Barat, EM menghubungi ataupun mendatangi saudari T di rumah sakit," terangnya.
Kala itu, kata Syahduddi, terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, yakni T dan EM untuk sama-sama melakukan transaksi adopsi bayi.
"Disepakati EM akan membayar sejumlah uang sebesar Rp 4 juta kepada saudara T. Yang baru dibayarkan sebesar Rp 1 juta atau Rp 1,5 juta dengan janji beberapa hari setelah bayi dibawa uang akan dikirim sisanya sebesar Rp 2,5 juta," tuturnya.
Akan tetapi hingga lewat satu minggu paska melahirkan, T menanyakan perihal pelunasannya kepada EM. Di situlah, EM mulai mengelak dengan alasan belum memiliki uang atau belum menerima gaji bulanan dari suaminya.
"Karena dia sudah mulai resah ada indikasi yang bersangkutan akan ditipu, maka saudari T ini melapor ke Polsek Tambora, tujuan utamanya adalah yang bersangkutan melapor kehilangan bayinya," katanya.
Dari sanalah polisi lantas melakukan penyelidikan dan pendalaman hingga berhasil menemukan keberadaan suami EM di wilayah Karawang, Jawa Barat.
Setelah itu, lanjut Syahduddi, terungkap jika bayi yang diambil oleh EM dari T itu, merupakan hasil kesepakatan hitam di atas putih yang tidak legal lantaran melibatkan transaksi jual beli.