Kubu Anies dan Ganjar Serukan Pembongkaran Kecurangan Tersistematis Prabowo-Gibran
- Istimewa
Siap –Pada konferensi pers yang digelar di Rumah Koalisi Perubahan, Dewan Penasihat Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Hamdan Zoelva, mengungkapkan temuan indikasi pelanggaran sistematis dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurutnya, ada benang merah yang menghubungkan pelanggaran sebelum, saat, dan setelah hari pencoblosan.
"Kami kumpulkan bukti-bukti terkait pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif. Film Dirty Vote memberikan gambaran awal desain pelanggaran, dan kami sedang kumpulkan bukti dari seluruh Indonesia," ungkap Hamdan Zoelva.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud melakukan evaluasi pemilu 2024 dan menemukan pelanggaran serta kecurangan dalam proses pemungutan suara.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa suara rakyat harus diawasi melalui rekapitulasi secara berjenjang.
"Pilpres tidak ditentukan oleh quick count, melainkan melalui proses rekapitulasi. Seluruh saksi paslon 03 terus mengawal proses tersebut," kata Hasto.
Dalam evaluasi tersebut, Tim Ganjar-Mahfud menyoroti temuan aktivis mengenai rekayasa pemilu secara sistematis. Mereka juga melakukan kajian terhadap pasal-pasal dalam undang-undang pemilu yang melibatkan pejabat negara.
Poin keempat dari evaluasi hari itu adalah pembentukan tim khusus untuk melakukan audit forensik.
Tim ini terdiri dari pakar hukum, IT, dan demografi dengan tugas mengungkap bukti-bukti pelanggaran sistematis yang melibatkan kekuasaan.
"Ada pelemahan sistematis di internal penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu. Ini menyangkut legitimasi Pemilu," tambah Hasto Kristiyanto.
Skandal pemilu 2024 semakin meruncing dengan seruan kedua kubu, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, untuk membongkar kecurangan tersistematis yang diduga merugikan pasangan Prabowo-Gibran.
Perjalanan demokrasi Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam menanggapi temuan ini.