Prabowo-Gibran Dominasi TikTok: Jangan Kaget, Nih Datanya

Prabowo Gibran kuasai TikTok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) mengungkapkan laporan terbaru terkait pergerakan media sosial yang mengarah pada pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut laporan Puspenpol, Prabowo-Gibran berhasil memanfaatkan TikTok untuk mendominasi lanskap digital selama puncak debat Pilpres 2024.

Data tersebut menunjukan, Pilpres 2024 telah menandai era baru dalam kampanye politik di Indonesia, di mana dominasi platform media sosial, khususnya TikTok, memainkan peran kunci dalam mempengaruhi persepsi publik dan membangun dukungan untuk calon presiden.

Analisis Puspenpol menunjukkan bahwa Prabowo memimpin dalam jumlah mention, total jangkauan, dan interaksi di TikTok, mencatatkan 1.529 mention dengan 34 persen bersifat positif, dan hanya 7 persen negatif. 

Hal ini menunjukkan efektivitas strategi digital dan pemanfaatan media sosialnya.

“Pada 4-5 Februari 2024, tepatnya saat debat capres dan pasca debat capres berlangsung, mention terkait semua paslon menunjukkan angka yang tinggi, namun jika kita lihat data klasifikasinya, Capres 02 terbesar ya, disusul Capres 01 di posisi kedua dan Capres 03 di posisi terakhir," kata Direktur Strategis Puspenpol, Adrian Zakhary dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Rabu, 7 Februari 2024.

Menurut laporannya, Prabowo juga memimpin dalam konten User Generated Content (UGC) dengan 1.798.500 video. 

Kemudian, hashtag terkait Prabowo mencapai 35,1 miliar views. Angka ini menegaskan tingkat keterlibatan dan dukungan yang signifikan dari pengguna TikTok.

Konten yang menonjol termasuk video UGC yang memperlihatkan gestur Prabowo meminta maaf kepada paslon lain, menunjukkan kebesaran jiwa dan kebijaksanaan yang mendapat respon positif luas dari pengguna TikTok di Indonesia.

“Selama debat dan pasca debat capres, video FYP atau viral didominasi oleh Prabowo." 

Adrian menyebut, salah satu konten tertinggi Capres 02 itu berasal dari UGC akun netizen yang mempublikasi pernyataan penutup dari Prabowo Subianto yang meminta maaf kepada paslon lain. 

"Hal ini dinilai menunjukkan kebesaran jiwa sebagai negarawan dan kebijaksanaannya, bisa jadi konten-konten UGC tersebut mendapat perhatian khusus dari para pengguna TikTok Indonesia," tuturnya. 

Prabowo mencatatkan 22,4 miliar penayangan dan Gibran 12,7 miliar. Strategi mereka dalam memilih TikTok sebagai saluran utama kampanye berdasarkan pengaruh besar platform ini terhadap keputusan politik di Indonesia.

Sementara itu, data dari Hootsuite, We Are Social, dan survei Indikator Politik Indonesia, menunjukkan TikTok sebagai platform media sosial terbesar yang digunakan masyarakat Indonesia untuk informasi politik.

Sejak Awal Memang Fokus pada Satu Platform

Ahli media baru, Prabu Revolusi memberikan perspektif dengan menyoroti bagaimana Prabowo-Gibran konsisten mendominasi TikTok, baik dari segi percakapan maupun jangkauan.

Strategi Prabowo Gibran mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika media sosial dan pengaruhnya terhadap pemilih.

Menurutnya, Prabowo-Gibran memilih untuk tidak bersaing di platform dengan ekosistem lebih kecil, namun memfokuskan upaya mereka pada TikTok dan Meta, termasuk Instagram dan Facebook.

“Ini menunjukan bahwa sebetulnya, memang pasangannya 02, Prabowo-Gibran dan juga tim suksesnya berhasil mempertahankan dominasinya di TikTok."

"Karena memang sejak awal kalau kita perhatikan strategi digital dari paslon nomor 2 ini, lebih memilih TikTok sebagai platform untuk menyebarkan pesan pesan ketimbang platform Twitter atau X ya," kata Prabu.

Ia juga membahas tantangan dalam analisis data sosial media, khususnya pentingnya pemilihan keyword yang tepat untuk menarik data yang akurat.

Dia menekankan bahwa perbedaan hasil antara berbagai pengamat dapat disebabkan oleh penggunaan keyword yang tidak konsisten, yang bisa mengaburkan gambaran sebenarnya.

“Jadi tidak boleh menggunakan kata yang asosiasinya teralu luas dibandingkan subjeknya itu sendiri."

"Sebagai contoh misalnya kata 'Amin' itu gabisa dijadikan keyword tunggal, kenapa? Karena Amin itu asosiasnya banyak sekali, bukan hanya pada Anies Baswedan dan Cak Imin tetapi juga amin sebagai bahasa atau diksi yang digunakan untuk berdoa, sehingga penarikan kata amin juga menjadi terlalu lebar pengambilan datanya," sambungnya.

Prabu juga menekankan jika keyword perlu dipastikan sebagai kata tunggal dari paslon tersebut, bukan frasa atai kata yang umum dipakai agar lebih terfokus pembacaan datanya.

“Sehingga perlu dipastikan keyword dari setiap paslon itu yang memiliki gain yang sekiranya sama, memiliki bobot yang sekiranya sama, supaya fair.”

Keberhasilan Prabowo Subianto di TikTok tidak hanya menunjukkan dominasi mereka di media sosial tetapi juga pentingnya adaptasi dengan media baru dan pemanfaatan strategis platform digital dalam kampanye politik.

Fenomena ini menegaskan ulang peran penting media sosial dalam membentuk hasil pemilihan umum, dengan TikTok menjadi arena penting dalam pertarungan politik, menandai evolusi signifikan dalam cara kampanye politik dilakukan di era digital.