Aib Terungkap, Rocky Gerung Sebut Dinasti Jokowi Dalam Kepungan Generasi Z!
- Youtube rocky gerung official
Siap –Pada sebuah kanal YouTube resmi milik pengamat politik terkemuka, Rocky Gerung, harapan besar terpancar.
Dia meyakini bahwa Generasi Z, yang kini tumbuh dengan pemikiran independen, akan menjadi katalisator perubahan politik.
Dalam wawancara eksklusif, Rocky menyatakan di kanal youtube Rocky gerung official
"Mereka tumbuh dengan jalan pikiran sendiri, memperoleh informasi tanpa perlu diarahkan. Itulah revolusi yang kita butuhkan."
Rocky Gerung mengidentifikasi Generasi Z sebagai "Generasi Emas" yang akan mengguncang fondasi rezim dan dinasti yang telah lama berkuasa.
Dalam pandangannya, perubahan itu sudah sepatutnya terjadi setiap 30 tahun, dan Generasi Z menjadi agen perubahan tersebut.
Menariknya, bukan hanya berbicara soal politik, Generasi Z juga terlihat berpartisipasi aktif dengan cara yang kreatif.
Mereka tak hanya menolak mentah-mentah cara politik tradisional, namun juga menyuarakan pendapat mereka melalui aksi solidaritas, termasuk dalam bentuk patungan untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Dalam menghadapi dinasti politik yang sudah uzur, Generasi Z diidentifikasi sebagai anak-anak muda yang tak terpengaruh oleh tipu daya politik transaksional.
Mereka lebih fokus pada partisipasi aktif dan mampu menunjukkan bahwa politik dapat dihidupkan dengan cara yang lebih positif dan kreatif.
Identifikasi ini menjadi semacam "anomali" di tengah masyarakat. Generasi Z dianggap memiliki pikiran segar yang mampu membalikkan paradigma politik yang sudah lapuk.
"Mereka adalah anomali yang menyegarkan, pikiran mereka tidak terkungkung oleh ideologi lama."
Rocky Gerung menegaskan bahwa pemerintahan yang sekarang harus menyadari bahwa Generasi Z tidak akan menerima keberlanjutan dari generasi sebelumnya.
Identifikasi pribadi dan cita-cita masa depan generasi ini tidak bisa dipaksakan oleh kebijakan yang sudah usang.
Pada akhirnya, Rocky menyampaikan bahwa melalui teknologi dan kreativitas, Generasi Z akan menciptakan sejarahnya sendiri.
Mereka bukan hanya mendukung ideologi politik tertentu, tetapi juga berusaha menggali identitas mereka sendiri di tengah arus informasi dan teknologi yang terus berkembang.