Mengurai Jejak Parpol Berhaluan Nasionalis, PNI Partai Pertama Sukarno
- Istimewa
Kemudian pada Mei 1928, terjadi perubahan nama menjadi Partai Nasional Indonesia. Tujuan adanya organisasi ini adalah kemandirian ekonomi dan politik untuk kepulauan Indonesia.
Beberapa tokoh penting dalam Partai Nasional(PNI) adalah Ir. Sukarno, Soenario, Iskaq Tjokrohadisuryo, Sartono, Budiarto Martoatmojo, Samsi Sastrowidagdo dan Tjipto Mangunkusumo. Tokoh-tokoh inilah yang berkontribusi dalam pendirian PNI di Bandung, Jawa Barat.
Terkait tempat berdirinya, tidak terpisahkan dari keberadaan para mahasiswa dan tokoh pergerakan nasional yang mengenyam pendidikan di kota yang dijuluki Paris van Java tersebut.
Namun dalam proses pembentukannya, Dr. Tjipto Mangunkusumo sempat keberatan. Beliau menilai dengan mendirikan partai politik akan mengundang reaksi keras dari pemerintah kolonial Belanda. Terlebih dengan adanya peristiwa pemberontakan PKI setahun sebelumnya. Namun, Sukarno tetap menganggap Dr. Tjipto Mangunkusumo sebagai salah satu pendiri PNI.
PNI muncul sebagai pembawa semangat dan harapan bagi masyarakat Indonesia. Sebenarnya ada juga organisasi pergerakan nasional yang lain, namun aksi mereka dinilai masih kurang. Terlebih dengan popularitas Sukarno dan kemampuan orasinya, membuat PNI banyak mendapatkan perhatian masyarakat.
PNI pun dengan cepat mendapatkan massa berkat peran Ir. Sukarno yang tersohor dan kemampuan orasinya. Propaganda politik terus disebar oleh PNI, dan tentu saja hal ini menuai reaksi keras dari Belanda. Namun, tokoh-tokoh PNI tidak menghiraukannya.
Dalam pergerakannya, PNI memiliki trilogi yang berasal dari pemikiran Ir. Sukarno sebagai tumpuannya. Trilogi ini adalah kesadaran nasional, kemauan nasional serta perbuatan nasional.