Kisah Habib Idrus Bikin Puluhan Bodyguard Rentenir di Depok Kocar Kacir

Eks Ketua FPI Depok, Habib Idrus lawan rentenir
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Keberadaan rentenir atau yang kerap disebut lintah darat kian menjamur di Kota Depok, Jawa Barat. Ironisnya lagi, tak sedikit pula warga yang terjebak.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Ketua FPI Depok, Habib Idrus Al Gadri. Ia mengatakan, selama beberapa tahun terakhir ini saja, sudah ada sebanyak 28 laporan terkait rentenir. 

Rata-rata, korbannya yang mengadu pada Habib Idrus merupakan warga Kampung Lio, dan Beji.

"Kalau yang pernah saya tangani itu ada 28 kasus. Korbannya ada yang dari Beji ada juga dari Kampung Lio, banyaklah. Nah yang baru saya selesaikan itu 7 kasus," katanya saat dikonfirmasi siap.viva.co.id pada Kamis, 11 Januari 2024. 

Menurut Habib Idrus, modus pelaku rentenir beragam, namun yang jelas, mereka mematok bunga dengan jumlah yang fantastis, dan itu secara sepihak.

"Jadi utangnya si korban ini tahu-tahu udah membengkak. Nah kalau nggak bisa balikin, mereka ngancam sita rumah," tuturnya. 

Ulama yang bermukim di kawasan Kampung Lio itu mengatakan, alasan dirinya membela para korban rentenir karena dorongan hati. Hal itu dilandasi dengan aturan hukum dalam Islam.

"Saya selalu teringat omongan Imam Besar Habib Rizieq, kalau bicara utang piutang nggak boleh ada bunga, sepeserpun itu haram. Jadi kalau meminjam ini bayar sesuai utangnya, nggak boleh lebih." 

Lebih lanjut Habib Idrus mengatakan, di Kampung Lio sendiri ada beberapa warga yang nyaris kehilangan rumah. Ada pula yang ATM dan pinnya disita.  

"Jadi dia (korban) kerja, tapi tiap bulan gajiannya diambil rentenit. ATM dan pinnya itu yang megang rentenir," katanya.

Idrus yang mendapat aduan tersebut kemudian meminta korban untuk segera ganti nomor pin ATM. Padahal utangnya hanya Rp 3 juta.

Bagi Habib Idrus, tak masalah jika dirinya harus menerima risiko atas tindakan tersebut. 

Ia bahkan pernah dikepung puluhan preman bayaran rentenir lantaran membela warga yang rumahnya nyaris disita.

"2019 saya pernah menangani warga yang dikepung preman. Saya datangi, dan saya bilang ke mereka (preman), kalau nggak pergi urusan panjang. Alhamdulillah, mereka langsung pada keluar," tuturnya.

Pria yang sempat menjabat sebagai Ketua FPI Depok selama 18 tahun itu menegaskan, bahwa dirinya tak akan tinggal diam dengan kezoliman di depan mata.

"Ini masalah kemanusiaan, kasihan tetangga saya. Mereka punya rumah kok bisa seenaknya digituin. Okelah mereka salah jalan, tapi enggak kayak begitu juga. Ada prosedurnya, apalagi ini kan (aturan rentenir) enggak jelas." 

"Saya berani karena saya berangkat dari hati nurani. Intinya tidak boleh membayar bunga sebesar pun, haram. Karena perbuatan itu bagaikan menyetubuhi ibu kandung sendiri, nauzubillah," kata Habib Idrus.