Mengukur Untung Buntung Peredaran VCD Porno Era 2000-an

Ilustrasi seks.
Sumber :
  • Istimewa

Tapi, kata Bajuri, sekira tahun 2003 pamor film Amerika mulai redup.

"Kalau saya tanya, jawabnya bosan," kata Bajuri.

Para pembeli, kata Bajuri, kemudian beralih mencari film dewasa Asia, yakni dari China.

"Film dewasanya dibaluti cerita pendekar atau kerajaan," kata Bajuri disusul gelak tawa saat mengingat momen tersebut.

Berdasarkan pengamatan Bajuri, sebagian pelanggannya selalu mencari film dewasa nan unik.

Tak ayal konten film Amerika mulai tergerus film yang memiliki cerita berbeda, seperti film buatan China.

Namun, hal tersebut juga tidak berlangsung lama. Memasuki tahun 2006, ia mengaku peminat film porno China berkurang. Permintaan pelanggan justru film dewasa dari Jepang.

Terhitung sejak tahun 2006, koleksi jualan film dewasa Bajuri kian bervariasi. Konsumen baru mulai bertambah.

"Penjualan bisa mencapai 50 sampai 100 keping dalam sehari. Kalau awal, paling banyak 30-an," katanya.

Film yang paling sering terjual, tidak lain dan tak bukan adalah film porno Jepang. Pada tahun itu, istilah JAV (Japanese Adult Video) belum familier.

"Orang-orang tahunya bokep Jepang," kata Bajuri.