Analisis Tajam Rocky Gerung Gibran Terjebak Kesalahan Besar, Simak Faktanya!

Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Dalam debat capres, Rocky Gerung menyampaikan kritik tajam terhadap blunder yang dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka,Calon Wakil Presiden bersama  Prabowo Subianto.

 

Menurut Rocky Gerung, adegan colekan pada Gibran mengindikasikan bahwa Gibran tidak patuh pada aturan. 

Rocky Gerung berpendapat bahwa insiden tersebut mungkin diatur, namun reaksi spontan dari publik menunjukkan sebaliknya.

Rocky Gerung menyoroti bahwa Gibran seharusnya memahami bahwa dalam debat, penonton adalah kunci, bukan reaksi wakil presiden. 

"Gibran memberi semangat, tapi karena ada yang colek, itu menunjukkan bahwa Gibran keluar dari pakem," ujar Rocky Gerung.

 Ia menilai bahwa insiden tersebut justru merugikan Prabowo dan membuat Gibran terlihat tidak mengerti aturan debat.

Pertanyaan kontroversial Anies Baswedan mengenai pelanggaran etika Gibran juga menjadi fokus perhatian. 

Rocky Gerung menilai pertanyaan tersebut menghantam moral Gibran, yang harus merespon dengan bijak.

Namun, reaksi Gibran terhadap isu tersebut terlihat emosional dan kurang presidensial.

Dalam konteks persiapan debat selanjutnya, Gerung meramalkan bahwa Gibran akan belajar banyak dari pengalaman tersebut. 

Ia menekankan bahwa pelatih Gibran perlu memberikan arahan agar Gibran tidak hanya bicara, tetapi juga menjaga citra presidensial.

"Debat dengan Mahfud MD nanti akan menjadi tantangan, dan Gibran harus siap menghadapinya dengan bijak," tambah Gerung.

Menanggapi evaluasi debat sebelumnya, KPU memutuskan tidak mengubah format debat. 

Hal ini menciptakan tekanan tambahan bagi Gibran untuk tampil lebih baik di debat berikutnya. 

Rocky Gerung menyatakan bahwa Mahfud MD kemungkinan akan mencari cara untuk merendahkan Gibran dengan cerdas, dan Gibran harus siap untuk merespons tanpa kehilangan presidensialitasnya.

Dengan situasi yang semakin memanas, publik menantikan bagaimana Gibran akan mempertahankan diri dalam debat selanjutnya. 

Meskipun kritik terhadapnya semakin intens, apakah Gibran mampu membalikkan opini publik dan membuktikan kapasitasnya sebagai calon wakil presiden yang mampu menjawab tantangan, hanya waktu yang akan menjawab.