Menguak Jurus Jitu Kementan Dongkrak Ekspor Pertanian Indonesia
- Istimewa
Ia menjelaskan tentang program peningkatan jagung nasional melalui upaya khusus peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam pada berbagai agroekosistem.
Konsep interaksi dari faktor genetik (G), lingkungan (E) dan manajemen (M) diperlukan untuk analisis respon atau adaptasi jagungterhadap lingkungan.
"Selain itu diperlukan juga paket teknologi budidaya jagung terstandar yang disinergikan dengan jenis lahan, benih, kultur teknis, dan pengendalian OPT," urai Amin.
Narasumber terakhir dari Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP), Suprihanto menjelaskan tentang tantangan bagi ketahanan pangan di Indonesia.
Saat ini yang terbesar adalah perubahan iklim dan perkembangan penduduk. Maka untuk pemenuhan kebutuhan beras nasional th 2023 dengan jumlah penduduk lebih kurang 278,8 juta jiwa diperlukan sebesar 35,3 juta ton, ini mengacu tahun lalu, jelasnya.
Sedangkan luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 10,20 juta ha,mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektar, atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 10,45 juta hektar.
Suprihanto menambahkan, bahwa untuk peningkatan produktivitas padi diperlukan teknologi yang spesifik agroekosistem.