Polisi Usut Dugaan Perploncoan Mahasiswa JGU Depok, Begini Jawaban Kampus

Kampus JGU di Depok
Sumber :
  • Dok JGU

Siap – Polisi bakal memanggil pihak Jakarta Global University (JGU) kampus Depok, terkait viralnya video dugaan perploncoan mahasiswa baru.

"Iya kami sudah monitor videonya, segera akan kami tindaklanjuti," kata Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi pada Kamis, 9 November 2023.

Ia mengaku belum bisa berkomentar banyak karena masih perlu mendalami video dan keterangan saksi-saksi.

"Segera setelah kami panggil akan kami update lagi info terbarunya," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, video dugaan perploncoan sejumlah mahasiswa baru bikin heboh dunia maya.

Kabarnya, mereka berasal dari kampus JGU yang berlokasi di kawasan GDC, Kota Depok, Jawa Barat.

Aksi dugaan perploncoan sejumlah mahasiswa baru itu terekam video dan viral setelah diunggah melalui media sosial, salah satunya akun Instagram @depok24jam.

Dalam video yang beredar itu, tampak sejumlah pemuda yang diduga mahasiswa baru, sedang berdiri berbaris menghadap kubangan lumpur.

Mereka dipaksa melakukan gerakan naik turun, sebelum akhirnya terjun ke dalam kubangan itu sambil bernyanyi.

Adapun kondisi sejumlah mahasiswa baru itu tampak dipenuhi lumpur, sedangkan di belakangnya terlihat beberapa pria mengenakan kaos hitam.

Unggahan video itu disertai dengan keterangan narasi, bahwa aksi perploncoan tersebut dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang kampusnya ada di GDC.

"Kak kenalin aku mahasiswa di kampus baru yang di GDC. Aku mau ngasih info terkait praktek dugaan perploncoan yang dilakukan oleh senior di kampus dalam kegiatan latihan dasar kepemimpinan mahasiswa," bunyi keterangan dalam akun tersebut sebagaimana dikutip siap.viva.co.id pada Selasa, 7 November 2023.

"Dimana adanya dugaan praktek kekerasan fisik dan aksi perpeloncoan terhadap peserta yang rata-rata mahasiswa baru kak. Kalau boleh tolong untuk bantu disuarakan. Kejadian 20-22 Oktober 2023, Balai Diklat LHK Rumpin Bogor," sambungnya.

JGU Bantah

Menanggapi viralnya video tersebut, pihak JGU akhirnya memberi klarifikasi melalui akun Instagram @jg_university. Dalam keterangannya itu, pihak kampus sudah melakukan investigasi menyeluruh terhadap seluruh peserta.

“Bersama ini kami ingin menyampaikan klarifikasi terkair dengan pemberitaan negaif yang muncul di beberapa social media tentang kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan oleh Salah Satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Global Jakarta,” tulis akun @jg_university.

Dalam keterangan akun kampus JGU itu dijelaskan, bahwa LDKM adalah salah satu kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Ormawa kampus.

Tujuan utamanya untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kolaborasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang tanggung jawab sosial.

Kegiatan ini dirancang dengan cermat, mematuhi pedoman standar keselamatan, dan melibatkan perencanaan yang matang.

"Kegiatan LDKM bukan bagian dari serangkalan kegiatan ospek atau PBAK (Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus)," katanya.

Adapun landasan kegiatan Ormawa dilakukan dengan mematuhi peraturan-peraturan baku yang dibuat oleh Universitas Global Jakarta.

Pihak kampus sudah mengeluarkan pedoman yang harus dan patut untuk dipatuhi oleh seluruh sivitas akademika universitas dan terkhusus lingkungan Ormawa.

Di antaranya, buku panduan kegiatan Ormawa universitas dan peraturan rektor Nomor 4 Tahun 2020, tentang kode etik mahasiswa, dimana kedua poin tersebut mengatur tentang sikap, etika, tingkah laku dan perbuatan mahasiswa.

“Kami telah melakukan investigasi menveluruh terhadap seluruh peserta. panitia. mahasiswa, dan Ormawa terkait, terutama peserta LDKM yang muncul dalam video tersebut," bunyi keterangan dalam akun tersebut.

"Kami ingin menjelaskan bahwa video tersebut bukan direkam oleh peserta camaba yang terlibat, melainkan oleh panitia sebagai dokumentasi resmi untuk kepentingan internal kampus," sambungnya.

"Saat ini kami sedang menginvestigasi pihak ketiga yang mempostingkan video tersebut di media sosial dengan narasi yang tidak tepat,” timpalnya lagi.

Pihak kampus menjelaskan, kronologi proses kegiatan yang terekam dalam dokumentasi tersebut yaitu acara tersebut merupakan kegiatan fun & games yang dilakukan mahasiswa untuk memilih ketua angkatan, dengan cara mencari lambang/logo Ormawa yang dimasukkan di dalam lumpur di area outbound buatan.

Lalu, disertai dengan menyanyikan yel-yel untuk menilai kekompakan. Metode ini adalah atas usulan mahasiwa dan disetujui oleh seluruh peserta.

Kemudian di akhir kegiatan, peserta diperbolehkan mengekspresikan kebersamaan dengan mengajak panitia mahasiswa untuk bergabung dalam kegiatan seperti yang berada di video tersebut.

Kegiatan LDKM dimonitor dan diawasi oleh dosen penanggung jawab masing-masing Ormawa.

“Berdasarkan penjelasan di atas, kami menyimpulkan dan menegaskan bahwa apa yang disebutkan sebagai perpeloncoan dalam video kegiatan yang dimaksudkan adalah informasi yang keliru dan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya."

"Dalam investigasi yang dilakukan oleh universitas, kami tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Kegiatan LDKM yang terdokumentasi sepenuhnya merupakan latihan kepemimpinan yang berlangsung dengan baik dan sesual pedoman yang berlaku,” katanya.

Program Kegiatan LDKM pada video yang ramai beredar itu, dilakukan selama tiga hari. Yaitu pada 20 - 22 Oktober 2023 di Balai Diklat LHK Rumpin Bogor.

Kegiatan tersebut meliputi, pembekalan materi problem solving, pembekalan materi manajemen dan organisasi, pembekalan materi survival dan kelestarian alam, pembekalan materi dan simulasi persidangan organisasi.

Selanjutnya adalah renungan pagi, kegiatan jasmani dan rohani, pengukuhan anggota baru Ormawa terkait, kegiatan fun & games (outbound) serta operasi semut.

“Terkait dengan kegiatan yang berada di video tersebut, perlu kami sampaikan kembali itu menjadi salah satu kegiatan fun & games (outbound) dan pengukuhan anggota baru Ormawa."

Masih menurut keterangan dalam akun @jg_university, maksud dan tujuan dari kegiatan yang berada di video tersebut adalah untuk meningkatkan keakraban, kebersamaan, dan kerjasama tim tapa adanya unsur kekerasan fisik.

"Kami sangat prihatin dan akan menindak tegas tentang setiap bentuk perilaku yang tidak etis dan tidak mendukung di dalam komunitas kami, seperti kekerasan seksual, korupsi, intoleransi, dan bullying. keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa kami adalah prioritas utama kami,” katanya.

Terkait hal itu, pihak kampus mengimbau kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan menyikapi informasi terkait dugaan yang telah beredar dengan cara mencari kebenaran informasi tersebut di laman-laman resmi kampus Universitas Global Jakarta.

Pihak kampus juga memohon maaf kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait atas segala kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang mungkin timbul sebagal dampak dari kontroversi terkait kegiatan LDKM.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman pendidikan yang positif, aman, dan mendukung bagi semua mahasiswa kami. Kami menghargai kontribusi positif dari semua anggota komunitas dalam membangun komunitas kami yang inklusif dan berdaya,"sebut keterangan resmi akun @jg_university.

"Jika ada lebih banyak kekhawatiran atau informasi yang ingin disampaikan ataupun juga ada dugaan-dugaan yang berkaitan dengan kegiatan kampus,” sambungnya.