Ulta Levenia Blak-blakan Diajak Nikah Gembong Teroris hingga Penasaran ke Gaza

Pengamat teroris Ulta Levenia Nababan
Sumber :
  • Instagram @leveenia

Siap – Ulta Levenia Nababan adalah salah satu peneliti teroris asal Indonesia yang dikenal memiliki paras cantik. Namun demikian, di balik pesonanya itu, ia punya nyali yang terbilang gede.

Sebagai seorang peniliti teroris, Ulta pun kerap bersinggungan dengan maut, lantaran harus ke luar masuk ke markas kelompok radikal.

Beberapa lokasi yang sempat ia sambangi di antaranya Taliban di Afganistan, dan jaringan Abu Sayyaf yang terafiliasi dengan ISIS di Filipina.

Selain mempertaruhkan nyawa, rupanya Ulta juga kerap kali harus kuat mental ketika ditaksir oleh gembong teroris sampai diajak nikah. Seperti apa ulasanya? Simak artikel berikut ini.

Disitat dari channel YouTube Podcast Deddy Corbuzier, Ulta membeberkan beberapa pengalaman mengerikannya ketika berhadapan dengan teroris.

Ia mengaku, tak takut dengan ancaman pelecehan ataupun mati.

"Ya kenapa mesti takut. Lu di rumah aja bisa mati kok. Nyawa itu udah ada yang ngatur lah. Jadi ngapain gua pikirin. Gua ngelihat orang di rumah juga bisa mati, dalam mobil bisa mati kok," katanya dalam siaran Podcast Deddy Corbuzier berjudul TARGET SAYA, ISRAEL, PALESTINA, JALUR GAZA. HAMAS‼️

Ulta menegaskan, bahwa apa yang ia lakukan adalah hobi.

"Jadi misal gua masuk ke Abu Sayyaf, ke Taliban. Bisa dibilang tuh hobi gue. Ngapain takut, orang gue ngerjain hobi demi diri sendiri. Masuk ke daerah-daerah konflik kayak begitu itu hobi gue," tuturnya.

Ulta tak menampik, selain ancaman dibunuh, ia juga kerap bersinggungan dengan urusan syahwat.

Beberapa gembong teroris sering mengajaknya untuk menikah.

"Paling diajak kawin doang, ya misalnya sama Abu Sayyaf. Itu tantangan gue."

Beruntung, Ulta selalu berhasil lolos dari ajakan tersebut.

"Ya nolaknya diplomtis. Bilang kalau misalnya gue ini kan orang Indonesia, gua peneliti, profesional," tuturnya.

Biasanya, lanjut Ulta, modus pelaku untuk mendapatkan dirinya adalah dengan menawarkan untuk tinggal.

"Modusnya kayak lo tinggal aja di sini, bareng kita saja. Ya modus-modus itu. Kalau yang di lapangan tuh kayak gitu sih tantangannya. Rata-rata diajak nikah sama 'mujahidin', gitu lah istilahnya," ujarnya.