Menguak Jejak Proyek Gagal Era Belanda di Balik Banjir Bandang Situ Gugur Depok

- Istimewa
Wira menjelaskan, menurut keterangan para sesepuh kampung, pada zaman dulu ada seorang saudagar kaya, berkebangsaan Belgia yang ingin menjadikan wilayah sekitar sebagai tempat mengelola pabrik karet.
"Nah dalam pabrik pengelolaan karet itu dia merencanakan akan membangun situ buatan, bukan di situ asli, ini buatan," terangnya.
Lahannya untuk membangun situ itu, dibeli dari warga pribumi.
"Rencananya situ buatan itu diperkirakan akan dibuat kurang lebih kalau dari peta tahun 1855 itu 32 hektar totalnya," kata dia.
Namun ternyata, tidak sampai semua dibangun. Maka dibendunglah menjadi situ pada sekira tahun 1892. Itu untuk menunjang pabrik karet.
"Kemudian dia juga mengembangkan bisnis semacam membersihkan padi, untuk dia menanam tanaman padi, dari situlah mulai dibutuhkan air, irigasi lah seperti itu, nah itu dibuatlah situ buatan," jelasnya.
Tapi sekira tahun 1966, situ tersebut ternyata jebol. Peristiwa tersebut terjadi pagi hari dan menimbulkan kepanikan.
"Maka akhirnya dikatakanlah oleh warga sini dengan sebutan Situ Gugur karena jebol."
Menurut Wira, saking luasnya situ tersebut menyebabkan banjir bandang mengalir hingga ke wilayah Sawangan Permai, Tugu.
"Setelah itu sudah tidak ada lagi (airnya). Kalau situ asli kan nggak mungkin posisi itu sampai ada jebol," katanya.
Situ yang telah mengering kemudian dibiarkan begitu saja. Hingga akhirnya pabrik karet pun tutup.