Catatan Hitam Satu Dekade Tewasnya Akseyna UI

- Istimewa
Adapun upaya penyelidikan tersebut di antaranya membedah kembali dokumen atau keterangan dan alat bukti yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh penyidik.
"Ya kita baca ulang satu-satu, kita telisik satu-satu, mulai dari hasil otopsi, keterangan saksi, hasil pengurusan dari labfor yang merekomendasi tanda tangan. Itu akan kita gabungkan semuanya dan kita usahakan untuk di review ulang," bebernya.
Penyebab Kasus Lama Terungkap
Lebih lanjut Kombes Arya mengakui, ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus Akseyna ini berjalan cukup alot.
"Ya kendalanya begini, karena memang penemuan korban yang pertama itu kan kita tidak langsung mengenali korbannya siapa. Jadi kalau saya baca dari berita acara, sudah ditemukan, setelah itu kita tidak tahu itu identitasnya siapa, itu di awal," katanya.
Pada saat itu, penyidik butuh waktu 4 hingga 5 hari, setelah jasad Akseyna ditemukan di Danau Kenanga UI pada Kamis, 26 Maret 2015.
"Setelah orang tua korban datang baru terungkap identitasnya, identik dengan barang-barang yang pernah diberikan dan dimiliki oleh korban," jelasnya.
"Sehingga 5 hari dari penemuan jenazah itulah yang membuat kita terhambat melakukan penyelidikan di awal," sambungnya.
Kemudian, dari keterangan atau petunjuk itulah, polisi mulai melakukan otopsi pada jasad Akseyna.
"Nah ketika melakukan pencarian lagi ke TKP, ke rumah kost korban, dalam waktu 5 hari tentu sudah banyak yang terjadi, dan sudah banyak yang berubah. Itu di tahun 2015 ya, pada saat itu. Bahkan kasus ini sempat ditarik ke polda lalu dikembalikan lg ke polres," tuturnya.