Keras, Ketum Yayasan Governansi Nusantara Emas Ungkap Misteri Program Ketahanan Pangan

Potret Anom Wibisono
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Komitmen Pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional telah termaktub dalam Agenda Pembangunan Nasional.

Program ketahanan pangan nasional dilakukan dengan memprioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.

Guna mendukung program ketahanan pangan tersebut, Pemerintah juga berupaya mendorong proyek food estate atau lumbung pangan nasional di sejumlah daerah.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Yayasan Governansi Nusantara Emas yang juga Pakar Dan Praktisi Pertanian Ramah Lingkungan/Pertanian Organik Anom Wibisono mengaku bahwa jika bicara soal ketahanan pangan itu sudah sejak lama.

Karenanya, kata Anom, pihaknya sangat mendukung program pemerintah tersebut, namun demikian, perlu adanya sejumlah aspek yang harus di perhatikan pemerintah.

"Pemantapan kedaulatan pangan merupakan priontas dan pembangunan bangsa dan negara yang berdaulat atas tanah, air dan rakvatnya Pangan merupakan kebutuhan paling dasar bagi hidup dan kehidupan manusia," ujar Anom.

Lebih lanjut Anom mengatakan bahwa, ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabihtas ekonomi. stabilitas politik dan keamanan atau ketahanan nasional.

"Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia karena sebagian besar masyarakat lndonesia masih sangat bergantung pada sektor pertanian, terutama dalam hal penyedian pangan," katanya.

Selain itu, lanjut Anom sektor pertanian Juga merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara yang cukup besar seiring jumlah penduduk yang bertambah setiap tahunnya.

Dengan jumlah penduduk di Indonesia settap tahunnya kian bertambah, kata Anom, mengakibatkan permasalahan kebutuhan pangan juga semakin besar.

"Kedaulatan Pangan Indonesia dengan orientasi pada penguatan ketahanan pangan berbasis sumberdava lokal dan mengembangkan pangan tradisional harus secara berkelanjutan, minimal membutuhkan sejumlah aspek yang perlu diperhatikan," katanya.

Pertama, kata Anom, pengembangan teknologtepat guna, tepat sasaran dan ramah lngkungan untuk usaha- usaha penigkatan produkivitas pertanian yang sehat dan berkelanjutan serta upaya meningkatkan daya saing produk pertanian umumnya dan produk pangan khususnya.

Kedua, penerapan transfer inovasi teknologi dan sistem manajemen untuk peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, fungsi maupun keamanan terhadap produk pangan dan lingkungan.

Ketiga, peraturan standar dan perundang­undangan yang terkait dengan komoditas pangan, katannya dengan daya saing.

"Pemasaran dan perdagangan produk pangan sebagai keberpihakan pada komoditas strategis serta kebijakan perencanaan sampai evaluasi program juga sangat menentukan keberhasilan dalam menyukseskan program ketahanan pangan yang digaungkan pemerintah saat ini," pungkasnya.