Partai Golkar Geram, Ria Norsan Kaitkan Kasus Pengembangan BP2TD Mempawah dengan "Mantan Kapolda"

Sekretaris Partai Golkar, Prabasa Anantatur
Sumber :
  • Istimewa

Kontan saja, pernyataan Ria Norsan menuai polemik. Utamanya bagi kader Golkar. Sebab, hanya Didi Haryono kontestan Pilkada yang merupakan mantan Kapolda Kalbar.

 

Sekretaris Partai Golkar, Prabasa Anantatur memastikan, tudigan itu sangatlah tak berdasar. Sebab, saat penyelidikan kasus tersebut dimulai, Didi Haryono bukan lagi menjabat Kapolda Kalbar. “Tadi kami sudah konfirmasi dan beliau (Pak Didi) sangat keberatan,” kata Prabasa Anantatur dikutip pada Minggu 24 November 2024.

 

Prabasa mengatakan, kasus BP2TD yang kini penyelidikannya berproses di Polda Kalbar tak ada hubungannya dengan Didi Haryono yang juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar. Sebab, selain tak ada relasi kekuasaan karena tak menjabat Kapolda, kasus ini pun mencuat setelah adanya Gerakan Milenial Pemuda Kalimantan Barat mendatangi Polda Kalbar.

 

Rombongan pemuda tersebut datang ke Polda Kalbar mempertanyakan lanjutan penanganan kasus korupsi pembangunan gedung BP2TD. Informasi itu, didapat dari pemberitaan berbagai media. “Bagi kami partai Golkar ini masalah beliau,” katanya.

 

Namun, yang menjadi keberatan partai Golkar karena di akhir pembicaraan Ria Norsan setelah menanggapi kasus tersebut, menyebutkan mantan Kapolda yang secara kebetulan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar saat ini.

 

“Ini yang menjadi pertanyaan kami, ada apa nih, kok disebut mantan Kapolda dan calon wakil gubernur,” kata Prabasa.